Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.
Sumber :
  • MCH 2023 | Lutfi Dwi Pujiastuti

VIVA Nasional – Arus informasi yang mengemukan dalam dunia media sosial pada dewasa ini, begitu deras dan sangat cepat tersaji di hadapan netizen di jagad maya. Fenomena itu pula yang menjadi banyak atensi penggiat media sosial, termasuk juga dalam musim haji tahun 2024 ini.

Ya, sederet kabar dan informasi mengenai penyelenggaraan ibadah haji 1445 H juga tentunya akan mewarnai lini masa jagad media sosial sepanjang perjalanan bergulirnya musim haji tahun ini.

Berbagai informasi, baik bersifat menarik atau pun juga menginspirasi pun kerap menjadi viral dan mencuat sebagai perbincangan hangat di dunia maya. Yuk lanjut scroll artikel selengkapnya berikut ini.

Hal tersebut pun turut menyita perhatian Kementerian Agama yang memiliki peran besar dalam menyukseskan penyelenggara ibadah haji.

Terkait hal ini, Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Arsad Hidayat pun menuturkan pandangannya.

Menurutnya, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

“Informasi cepat viral di tanah air. Adanya pegiat medsos yang berangkat ke Arab. mereka hanya untuk mencari follower viewer yang banyak. Tolong untuk jamaah tidak cepat share info kejadian di Arab Saudi,” ungkap Arsad Hidayat saat menghadiri Edukasi Media Center Haji (MCH) di Jakarta, Jumat 26 April 2024.

“Soalnya informasi yang tidak benar dan viral Itu kadang tidak dari pegiat media masa, ada juga dari jemaah. Tahun 2023 ada kejadian jemaah dari Sulsel, kabupaten luwu utara. Itu dia tinggal di Madinah hotelnya,” tambahnya.

“Karena ada kejadian, dia dipindahkan dan marah-marah kemudian dia sempat komunikasi petugas dan viral kemana-mana. Padahal 30 menit selesai ada solusi. Tapi terlanjur kirim ke teman dan grup WhatsApp,” jelas Arsad.

“Nah ketika setiap orang punya grup lagi sampaikan ke banyak orang. Kalau infonya betul sih tidak apa-apa, kalau gak ya bahaya,” tegasnya.

Dikatakan Arsad, apabila jemaah mengalami kendala dan permasalahan dalam pelaksanaan ibadah haji agar segera menyampaikan ke ketua kloter atau PPIH (Petugas Penyelengara Ibadah Haji) agar bisa dicarikan jalan keluarnya.

Dia juga mengingatkan PPIH Kloter dan Embarkasi agar selalu memberikan edukasi kepada jemaah terkait ini.

"Edukasi kepada jemaah juga penting, kalau ada masalah sampaikan saja. Saya kira salah satu upayanya adalah edukasi," terangnya.