Anak Buah SYL Video Call Bahas 'Orang KPK' dan 'Ketua': Siapin Dolar Nanti Kami Atur

Syahrul Yasin Limpo (SYL), Jalani Sidang Perdana
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Mantan Sespri Sekjen Kementerian Pertanian, Merdian Tri Hadi menyebut terdakwa Kasdi Subagyo sempat berkomunikasi dengan seseorang melalui video call. Keduanya membahas soal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu berawal saat Merdian menjabarkan adanya pertemuan antara Kasdi dan Muhammad Hatta dengan Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali.

Kemudian pertemuan itu ditindaklanjuti dengan Kasdi betemu seorang politisi di Nasdem Tower, Jakarta Pusat.

Usai pertemuan itu, di perjalanan, Kasdi ditelpon oleh Hatta. Saat itu, Hatta memberi nomor telepon seseorang kepada Kasdi.

“Apa yang mereka bicarakan?” tanya hakim dalam persidangan di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 24 April 2024.

“Pak Kasdi hanya diberikan nomor sama Pak Hatta diminta 'Pak Sekjen tolong hubungi ke nomor ini',” jawab Merdian.

Kasdi lalu melakukan panggilan video terhadap nomor tersebut. Dikatakan, ada orang pertama yang menjawab panggilan tersebut, tapi, diberikan kepada orang kedua yang kemudian berbicara dengan Kasdi.

“Siapa orang kedua itu? Apakah masih tetap orang KPK?” tanya hakim.

“Saya tidak tahu, cuma dari pembahasannya membicarakan soal ketua,” ujar Merdian.

Dalam pembicaraan itu, Kasdi disebut sempat diperingatkan oleh sosok tersebut agar tak salah lagi mengatas namakan 'ketua'.

“Yang pertama Pak Kasdi ditegor sama orang di sana bahwa 'Kementan hati-hati jangan sampai salah orang lagi, jangan sampai ada orang yang mengatasnamakan ketua',” ujar Merdian.

Bahkan, dalam komunikasi itu, Merdian sempat mendengar bila Kasdi diminta untuk menyiapkan dolar.

“Maksudnya ini ketua apa? ketua KPK?” tanya hakim.

“KPK, Jadi Pak Kasdi minta 'izin bapak arahan bagaimana', hanya menanyakan bagaimana arahannya, 'ya udah siapkan saja 5 nanti kami atur',” jawan Merdian.

Kasdi disebut sempat bertanya kepada sosok tersebut maksud dari angka 5. Orang itupun tak memberikan jawaban yang jelas. Sebab, hanya disebutkan dolar tanpa menyebutkan nominal.

“Pak Kasdi menanyakan 5 apa maksudnya, yang pihak sana menjawabnya dolar. Pak Kasdi bilang 'baik pak saya koordinasikan dulu',” kata Merdian.