Budi Gunadi Klaim Berhasil Jadi Menkes Karena Jokowi Tidak Pernah Masuk Rumah Sakit
- VIVA/Ahmad Farhan Faris
Serpong – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim telah berhasil menjadi pembantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Sebab, Budi Gunadi mengatakan Presiden Jokowi tidak pernah dirawat di rumah sakit selama memimpin republik ini.
Hal itu disampaikan Budi Gunadi saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri pembukaan rapat kerja nasional kesehatan nasional 2024 di ICE BSD, Tangerang Selatan pada Rabu, 24 April 2024.
"Temen-temen enggak pernah lihat Bapak Presiden kita masuk rumah sakit kan? Itu artinya, Menteri Kesehatannya berhasil," kata Budi Gunadi.
Selanjutnya, Budi Gunadi menyinggung Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang sempat menjalani perawatan di rumah sakit. Memang, Pramono Anung tampak mendampingi Jokowi dalam acara tersebut.
Menurut Budi Gunadi, bahwa Pramono Anung yang merupakan elit PDI Perjuangan masuk rumah sakit karena kecelakaan sepeda. Sehingga, ia berkelakar itu bukan tanggungjawab Menteri Kesehatan.
"Kalau Pak Pram masuk rumah sakit karena kecelakaan sepeda bukan tanggung jawab Menteri Kesehatan, tanggung jawab Menteri Transportasi. Tapi Pak Pram juga sangat sehat. Itu sebabnya Bapak Presiden, selain dengan temen-temen dari RSUD dari daerah, kita ajak juga pihak swasta," jelas dia.
Disamping itu, Budi Gunadi berterima kasih kepada Presiden Jokowi karena diajak meeting dalam Forum G7, G20 dan forum-forum dunia internasional lainnya, yang mengenai bidang kesehatan.
"Saya ketemu semua menteri namanya Menteri Kesehatan, health minister. Enggak pernah saya nemu yang namanya Menteri Kesakitan atau menteri menyembuhkan orang sakit, enggak ada. Jadi itu sebabnya memang tugasnya kita di Kementerian Kesehatan menjaga tetep sehat, bukan mengobati orang sakit saja," katanya.
Sementara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan sekarang sering kunjungan kerja masuk ke rumah sakit di daerah. Menurut dia, masuk ke rumah sakit itu untuk melihat sarana dan prasarananya, bukan karena sakit.
"Saya sekarang setiap ke daerah secara sampling saya langsung masuk ke rumah sakit, bukan karena sakit. Masuk ke RSUD, masuk ke RS milik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, milik kabupaten dan kota," ungkapnya.
Akan tetapi, Jokowi berkunjung ke rumah sakit di daerah itu hanya ingin memastikan bahwa ada kesiapan dari rumah sakit-sakit daerah, rumah sakit-sakit yang ada di daerah untuk menerima yang namanya CT Scan, mamogram, MRI dan lainnya.
"Beberapa yang saya masuk barangnya udah ada di sana. Tapi saya liat ruangannya kadang-kadang belum mendukung. Alatnya puluhan miliar, ruangannya kurang bagus lah gitu. Mestinya ruangannya bagus karena alatnya super bagus, super modern. Pak Menteri, mungkin diberi contoh satu atau dua ruangan yang bener itu seperti apa sih, nanti direktur-direktur rumah sakit liat," pungkasnya.