Yuddy: Sikap Prabowo Tunjukkan Kepekaan atas Kondisi Geopolitik

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Yuddy Chrisnandi
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Sikap presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta para pendukungnya tidak turun ke jalan menyongsong keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) dinilai sebagai bentuk kepekaan atas kondisi geo politik yang sedang memanas akhir-akhir ini.

Demikian diungkapkan oleh Guru Besar Ilmu Politik Universitas Nasional (Unas) Yuddy Chrisnandi dalam keterangan tertulisnya pada Jum'at (19/4/2024).

"Sikap Prabowo yang meminta para pendukungnya tidak turun ke jalan menyongsong keputusan MK menunjukkan kepekaan atas kondisi geo politik yang sedang terjadi, terutama serangan Iran terhadap Israel disamping serangan Israel terhadap Palestina di Gaza dan perang Rusia-Ukraina yang tak kunjung usai ," ujar Yuddy.

Menurut Yuddy yang juga Dubes RI untuk Ukraina Armenia dan Georgia periode 2017-2021 tersebut, perang yang saat ini masih berlangsung dapat mengobarkan perang wilayah Timur Tengah secara tidak langsung sudah memukul nilai kurs rupiah yang melemah drastis dalam sepekan terakhir ini.

"Jika peperangan tersebut tidak segera berhenti, kondisi perekonomian global semakin terpuruk, Indonesia tidak mungkin menghindarinya. Situasi yang berat itu akan bertambah sulit jika stabilitas politik dan keamanan nasional bergolak. Kita semua akan menanggung kerugian yang cukup berat dari berbagai sektor," jelas Yuddy.

Selain itu, Menpan RB periode 2014-2016 itu pun menilai bahwa arahan Prabowo yang meminta agar para pendukungnya membatalkan aksi turun ke jalan di depan gedung MK, juga dinilai sebagai bentuk kenegarawanan.

Yuddy Chrisnandi

Photo :
  • istimewa

"Himbauan presiden terpilh, Prabowo Subianto, kepada relawan  pendukungnya untuk tidak melakukan aksi massa menjelang keputusan MK adalah sikap seorang negarawan," terang Yuddy.

Menurutnya, ditengah gugatan dugaan kecurangan Pemilu dan tekanan publik terhadap MK untuk menganulir hasil Pilpres yang sudah ditetapkan KPU, pengerahan aksi massa para pendukung paslon berpotensi menimbulkan kerusuhan massal yang menjadi awal terciptanya kerusuhan sosial.

"Jika hal itu terjadi, ditengah ketidakpastian gejolak internasional saat ini dapat lebih memukul perekonomian nasional dan menjadi beban berat bagi pemerintah yang ujungnya kesengsaraan rakyat kecil," ungkapnya.

Karenanya, ia menilai bahwa sikap yang diambil Menhan Prabowo Subianto mengendalikan para pendukungnya dapat dilihat sebagai pesan moral bagi seluruh bangsa Indonesia untuk merenungkanya.

"Persatuan dan kesatuan bangsa diatas segala kepentingan kelompok maupun ego individu. Sudah saatnya semua pemimpin nasional, mengedepankan sikap kenegarawanannya yang telah dicontohkan oleh para pemimpin bangsa sebelumnya. Demi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia," pungkas Yuddy.