Konflik Israel-Iran Makin Memanas, PBB Minta Serangan Dihentikan atau Berakibat Fatal
Jakarta – Konflik antara Iran dan Israel memang telah berlangsung selama beberapa dekade, dengan ketegangan yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Beberapa faktor yang memperumit situasi antara kedua negara ini termasuk persaingan geopolitik, perbedaan ideologi, dan masalah regional seperti perang di Suriah baru-baru ini.
Baru-baru ini Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres memberikan imbauan kepada semua pihak agar menahan diri dalam eskalasi konflik tersebut. Menurut dia, konflik ini berisiko menimbulkan perang lanjutan yang tak akan bisa ditampung dunia.
"Saya mendesak semua pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin guna menghindari tindakan apapun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah," kata Guterres seperti dilansir dari BBC pada Minggu, 14 April 2024.
Antonio Guterres menyadari akan bahaya yang bisa terjadi akibat konflik tersebut yang semakin memanas. Apalagi, Iran baru-baru ini melayangkan serangan berupa drone ke arah Israel. Sehingga ia mengimbau untuk menyetop permusuhan secepatnya.
"Saya mengutuk keras eskalasi serius yang ditunjukkan oleh serangan besar-besaran yang dilancarkan Republik Islam Iran terhadap Israel malam ini. Saya menyerukan penghentian segera permusuhan ini. Saya telah berulang kali menekankan bahwa baik kawasan (Timur Tengah) ataupun dunia tidak akan mampu menanggung peperangan lain lagi," kata Guterres.
Menurut laporan dari Aljazeera, perwakilan militer Israel, Daniel Hagari, mengungkapkan bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari 200 proyektil ke wilayah Israel. Sebagian besar dari proyektil tersebut berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara dan bantuan dari negara-negara Sekutu.
Meskipun demikian, tidak ada laporan mengenai kerusakan signifikan di wilayah Israel, hanya kerusakan minor yang terjadi di pangkalan militer Israel. Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan, hanya beberapa anak kecil yang mengalami luka-luka.
Observatorium Suriah untuk HAM melaporkan bahwa terdapat 11 korban jiwa akibat serangan tersebut Israel terhadap Konsulat Iran di Damaskus. Korps Garda Revolusi Islam Iran menyebutkan bahwa di antara korban yang tewas terdapat Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan perwira tinggi lainnya, yaitu Brigadir Jenderal Mohammad Hadi Haji Rahimi.
Menurut laporan dari AP, Israel jarang mengakui keterlibatannya dalam serangan terhadap sasaran Iran. Juru bicara militer Israel menyalahkan Iran atas serangan yang terjadi pada Senin pagi sebelumnya, di mana pesawat tak berawak menyerang pangkalan angkatan laut di bagian selatan Israel.