Cek Arus Balik Mudik di Soetta, Menhub: Penumpang Pesawat Naik 101 Persen
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta – Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan, pada arus balik via udara yang dipantaunya hari ini di Bandara Soekarno-Hatta, terjadi peningkatan pergerakan penumpang yang sudah mencapai 1.236 pergerakan.
Dengan jumlah penumpang yang lebih besar pada pantauannya kali ini, Menhub menyebut bahwa pergerakan penumpang itu sudah mendekati hal serupa di tahun 2019 yang sebesar 1.280 pergerakan penumpang.
"Kejutannya adalah, jumlah penumpangnya lebih besar. Kalau di Jakarta lebih besar 101 persen dibandingkan 2019, sedangkan di Bali 104 persen. Ini tidak mungkin terjadi jika kita tidak melakukan kolaborasi," kata Budi Karya dalam keterangannya, Jumat, 12 April 2024.
Dia menjelaskan, penerbangan saat arus mudik di Bandara Soekarno-Hatta mencapai titik tertinggi pada H-4 atau 6 April 2024, dengan 1.236 penerbangan (take off dan landing) dan 187.750 penumpang. Sedangkan pasca Lebaran sampai saat peninjauan ini dilakukan, titik tertinggi terjadi pada 11 April 2024 berjumlah 843 penerbangan dengan 121.325 penumpang.
Melihat angkat tersebut, Budi Karya pun meminta semua pihak kembali berkolaborasi, guna mewujudkan mudik yang berkeselamatan. Utamanya jelang puncak arus balik mudik, yang diperkirakan terjadi pada Minggu, 14 April hingga Senin, 15 April 2024 mendatang.
"Saya hanya mengingatkan, biasanya arus balik ini masalahnya di bagasi karena jumlah pergerakan yang akan datang hari Senin (15/4) itu pasti melebihi 1.236, saya menduga ini akan sampai 1.250. Jadi semua maskapai harus mempersiapkan diri," ujar Menhub.
Untuk memaksimalkan pergerakan pesawat, Menhub meminta kepada AirNav Indonesia untuk mengoptimalkan runway ketiga Bandara Soekarno-Hatta. Dimana runway kedua dan ketiga harus dapat landing bersama-sama.
“Apabila semua instrumen dilaksanakan pergerakan pesawat bisa 110 per jam. Sekarang baru 87 dan menuju ke arah situ. Tapi dengan 87 pergerakan per jam pun sudah bisa mengakomodasi 1.236 sehari, itu luar biasa," kata Menhub.
Sementara untuk menghindari kepadatan pada arus balik, Menhub menganjurkan para pemudik untuk kembali lebih awal. Di samping itu, Menhub dan jajarannya juga telah mempersiapkan beberapa skenario untuk mengantisipasi apabila kepadatan tetap terjadi.
“Kalau arus balik itu berbeda dengan mudik yaitu sentripetal atau menuju ke satu titik yakni Jakarta, bukan menyebar seperti mudik. Pemerintah telah menyiapkan skenario untuk mengantisipasinya. Satu lagi untuk arus balik saya minta Kepolisian lakukan penegakan hukum seperti merazia travel gelap,” ujarnya.