Polisi Selidiki Kasus Dugaan Warga Jember Keracunan Usai Makan Takjil Gratis
- Instagram @twoquote
Jember - Kepala Kepolisian Sektor Mayang, Jawa Timur, Iptu Sugeng Romdoni mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan kasus keracunan massal makanan takjil yang mengakibatkan beberapa orang di Kabupaten Jember, dibawa ke tempat pelayanan kesehatan dan klinik setempat.
"Kami melakukan penyelidikan lebih lanjut dan mengambil sampel makanan untuk dibawa ke laboratorium," kata Sugeng Romdoni dikutip Antara pada Senin, 1 April 2024.
Kemungkinan, kata dia, jumlah korban keracunan makanan takjil akan bertambah karena yang dibagikan panitia bakti sosial sebanyak 300 bungkus takjil. Menurut dia, takjil dibagikan tidak hanya kepada warga Kecamatan Mayang.
"Makanan takjil itu dibagikan kepada warga yang melintas di jalan nasional Desa Mayang, Kecamatan Mayang. Kami terus melakukan pendataan terhadap korban yang mengalami keracunan," jelas dia.
Tercatat kata dia, ada sebanyak 64 orang yang menjadi korban keracunan makanan takjil yang menjalani perawatan di beberapa PKM dan klinik yaitu PKM Mayang, Klinik Purwoko, Klinik Bhakti Pratama, Klinik Harapan Sehat, dan PKM Pakusari.
"Ruang inap di PKM Mayang tidak mampu menampung puluhan orang sehingga kami berusaha memindahkan pasien-pasien tersebut ke PKM atau klinik terdekat," ungkapnya.
Saat ini, lanjut dia, tujuh orang panitia yang bagi-bagi takjil sudah diamankan untuk dimintai keterangan oleh kepolisian. Sebab, katanya, warga diduga keracunan usai makan takjil yang dibagikan di jalan nasional Desa Mayang, Jember.
“Kami meminta keterangan mereka seputar pembuatan makanan takjil yang menyebabkan keracunan massal. Mereka sudah ada di Polsek Mayang untuk dimintai keterangan," ujarnya.
Diketahui, puluhan warga Kecamatan Mayang diduga mengalami keracunan massal setelah menikmati makanan takjil yang dibagi-bagikan secara gratis pada Minggu, 31 Maret 2024. Selanjutnya, mereka yang makan takjil dibawa ke unit gawat darurat PKM Mayang.