5 Negara yang Masih Terapkan Wajib Militer: Kehormatan, Kewajiban, atau Pelanggaran HAM?

VIVA Militer: Warga sipil Ukraina masuk wajib militer
Sumber :
  • voanews.com

VIVA – Wajib militer atau dikenal sebagai conscription adalah sebuah sistem dimana warga negara diwajibkan untuk mengabdi di militer selama periode tertentu. Sistem ini diterapkan di berbagai negara dengan tujuan untuk memperkuat pertahanan negara dan menumbuhkan rasa nasionalisme.

Namun, wajib militer merupakan sistem yang kontroversial. Ada yang mendukungnya karena dianggap penting untuk pertahanan negara dan ada yang menentangnya karena dianggap sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Di negara-negara yang menerapkannya, wajib militer memiliki sejarah dan tujuan yang berbeda-beda.

Melansir dari berbagai sumber, Senin, 25 Maret 2024, berikut adalah lima negara yang masih menerapkan wajib militer beserta kisah di baliknya.

VIVA Militer: Brigade Izz ad-Din al-Qassam Hamas Palestina

Photo :
  • nytimes.com

1. Korea Selatan

Korea Selatan terkenal dengan sistem wajib militernya yang berlaku bagi pria berusia 18-28 tahun. Masa pengabdiannya selama 18 bulan untuk Angkatan Darat, 20 bulan untuk Angkatan Laut dan 24 bulan untuk Angkatan Udara. Sistem ini diterapkan sejak Perang Korea (1950-1953) karena situasi keamanan yang masih rawan dengan Korea Utara. Wajib militer di Korsel dianggap sebagai sebuah kehormatan dan bentuk pengabdian kepada negara.

2. Israel

Israel menerapkan wajib militer bagi pria dan wanita berusia 18 tahun. Pria diharuskan mengabdi selama 3 tahun sedangkan wanita selama 2 tahun. Sistem ini diterapkan sejak didirikannya Israel pada tahun 1948 karena dikelilingi oleh negara-negara yang tidak bersahabat. Wamil di Israel dianggap sebagai dari identitas nasional dan cara untuk membangun rasa persatuan di antara rakyatnya.

3. Singapura

Singapura menerapkan wajib militer bagi pria berusia 18-29 tahun. Masa pengabdiannya selama 2 tahun. Sistem ini diterapkan sejak tahun 1967 karena Singapura merasa perlu memiliki kekuatan militer yang kuat untuk mempertahankan kemerdekaannya. Wajib Militer di Singapura dianggap sebagai cara untuk membangun disiplin dan rasa tanggung jawab di antara para pemuda.

4. Swiss

Swiss memiliki sistem wajib militer yang unik, setiap pria berusia 18-34 tahun diharuskan untuk mengikuti pelatihan militer selama 4 bulan. Setelah itu mereka akan menjadi anggota cadangan dan diwajibkan untuk mengikuti latihan militer selama beberapa hari setiap tahunnya. Sistem ini diterapkan sejak abad ke-16 untuk menjaga netralitas Swiss dalam konlik internasional. Wajib militer di Swiss dianggap sebagai cara untuk mempertahankan tradisi dan budaya militer negara tersebut.

5. Norwegia

Norwegia salah satu negara yang menerapkan wajib militer bagi wanita berusia 19 tahun diwajibkan untuk mengikuti pelatihan militer selama 12 bulan. Sistem ini diterapkan sejak tahun 2015 untuk meningkatkan kesetaraan gender dan memperkuat pertahanan negara. Wajib militer di Norwegia dianggap sebagai cara untuk membangun rasa persatuan dan kesetaraan di antara rakyatnya.