Kapal Tanker Korsel Bawa WNI Tenggelam, Benny Rhamdani Minta Proses Evakuasi Dipercepat

Kepala BP2MI Benny Rhamdani konferensi pers terkait tenggelamnya Tanker Korsel.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Delapan awak kapal dilaporkan tewas pasca insiden tenggelamnya kapal tanker kimia asal Korea Selatan di perairan Kota Shimonoseki, Jepang Barat. Sejumlah awak diketahui merupakan warga negara Indonesia atau WNI.

Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani menjelaskan kapal nahas itu milik Korsel dengan nama Keoyoung Sun ini tenggelam di perairan Jepang. Dia mengatakan otoritas Jepang masih melakukan identifikasi terkait insiden tersebut.

Benny minta proses evakuasi WNI dipercepat dan korban yang masih pencarian agar segera ditemukan. "Masih dalam proses identifikasi dari otoritas Jepang. Kami berharap semua proses evakuasi dipercepat dan korban ditemukan," kata Benny, di Command Center BP2MI, Jakarta Selatan dikutip pada Jumat, 22 Maret 2024.

Kepala BP2MI Benny Rhamdani konferensi pers terkait tenggelamnya Tanker Korsel.

Photo :
  • istimewa

Dari laporan yang diketahui BP2MI, kapal Tanker Korsel itu membawa 980 ton asam akrilat. Meski demikian, tak ada laporan mengenai kebocoran terkait senyawa kimia. Informasinya, kapal itu berlabuh akibat cuaca buruk di dekat Pulau Mutsure, di lepas pantai barat daya Jepang yang dekat dengan pelabuhan Kitakyushu.

Benny menyampaikan adanya sejumlah korban meninggal dunia yang di antaranya pekerja migran Indonesia atau PMI.

"Sebanyak 8 (delapan) orang meninggal dunia usai sebuah kapal Tanker berbendera Korea Selatan itu tenggelam di perairan Jepang, Rabu 20 Maret 2024. Kemudian, terdapat 11 ABK di kapal, 8 orang terkonfirmasi meninggal saat di rumah sakit, 1 selamat, dan 2 belum ditemukan," jelas Benny.

Dia bilang identifikasi para korban masih dalam proses yang dilakukan. Kapal Keoyoung Sun tenggelam di Shimonoseki, Jepang, dengan membawa 11 awak kapal yang terdiri dari 8 WNI, dua warga Korsel, dan satu warga China.

Pun, Benny menambahkan pihaknya terus melalukan koordinasi bersama dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dari Direktur Perlindungan WNI.  

"Berupaya menghubungi keluarga di Indonesia untuk informasikan musibah ini dan berkoordinasi dengan Kementerian/Lembaga terkait untuk memastikan hak-hak para WNI terlindungi. Doakan semua semua proses penanganan berjalan lancar," tutur Benny.

Berikut antara lain data ABK Keoyoung Sun dari total 11 kru.

- Asep Saepudin Juhri, (Masih dalam Pencarian).

- Ade Ageng Suparman, (Meninggal dunia).

- Muhammad Munir Agung Suhartono, (Meninggal dunia).

- Ryan Yudatama Lizar, (Selamat dalam perawatan medis)

- Rosim, (Meninggal dunia).

- Suwatno, (Meninggal dunia).

- Yudi Yudiyana Abdullah, (Meninggal dunia).

- Riko Maryanto, (Meninggal dunia).