Marhan Harahap Diseret hingga Meninggal, Jenderal Mulyono 'Buang' Pangkat Bintang 4
- Tangkapan layar X @murtadhaone
VIVA Round Up – Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman mengungkapkan sosok yang mengadang Marhan Harahap saat akan menunaikan Salat Jumat di Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu Sumatera Utara. Menurutnya Marhan diadang oleh seorang petugas Perempuan yang bukan dari satuan Paspampres.
Dia mengatakan Pasukan Pengamanan Presiden tidak menerjunkan prajurit wanita saat kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Sehingga, ia menegaskan tidak benar jika dikatakan Anggota Paspampres menghalang-halangi Marhan Harahap yang mau ke masjid. Dikabarkan Marhan meninggal dunia setelah peristiwa pengadangan itu.
Peristiwa meninggalnya seorang pria bernama Marhan Harahap itu menjadi sorotan masyarakat. Bahkan berita yang mengulas pengadangan Marhan Harahap mendominasi berita terpopuler di Kanal News VIVA sepanjang Selasa, 19 Maret 2024.
Berita mengenai detik-detik Marhan diseret petugas juga menjadi perhatian banyak masyarakat. Selan itu berita yang juga masuk dalam deretan terpopuler lainnya yakni mengenai sosok mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) Mulyono yang melepaskan pangkatnya di hadapan prajuritnya.
Sejumlah berita menarik yang masuk dalam berita Terpopuler sepanjang Selasa, 19 Maret 2024 telah dirangkum dalam Round Up, berikut daftarnya:
1. Detik-detik Marhan Harahap Meninggal usai Diseret Petugas saat Akan ke Masjid
Marhan Harahap, seorang jemaah yang akan menunaikan Salat Jumat, pingsan lalu meninggal dunia setelah diadang oleh petugas saat akan masuk masjid. Peristiwa ini terjadi di Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Petugas mengadang Marhan karena kedatangannya ke Masjid berbarengan dengan datangnya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Petugas yang tengah melakukan pengamanan tidak mengizinkan Marhan untuk memasuki masjid.
Dalam video yang viral di media sosial, Marhan terlihat tenang berjalan menuju Masjid. Selengkapnya baca di sini.
2. Sosok Jenderal TNI Mulyono, 'Buang' Pangkat Bintang 4 di Depan Prajurit Saat Jadi KSAD
Jenderal TNI (Purn) Mulyono adalah seorang mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) yang sempat menjabat beberapa tahun lalu. Alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) 1983 ini memasuki masa pensiun dari TNI AD pada 12 Januari 2019 lalu.
Mulyono diketahui lahir di Desa Cepokosawit, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah pada 12 Januari 1961. Anak ketiga dari tujuh bersaudara itu adalah anak dari Suyatno Yatno Wiyoto yang bekerja sebagai pegawai Dinas Pekerjaan Umum bagian pengairan.
Sementara sang ibunda, Pardinah adalah seorang ibu rumah tangga, karena memang juga tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Selengkapnya baca di sini.
3. Kolonel Herman: Marhan Harahap Diadang Perempuan saat Mau ke Masjid Agung Rantau Prapat
Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan Pasukan Pengamanan Presiden tidak menerjunkan prajurit wanita saat kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu, Sumatera Utara.
Sehingga, ia menegaskan tidak benar kalau Anggota Paspampres menghalang-halangi pria berpakaian gamis bernama Marhan Harahap yang mau ke masjid tersebut hingga viral videonya di media sosial. Dikabarkan, Marhan meninggal dunia.
Seperti yang terlihat di video melaui media sosial, kata dia, bahwa yang menghalangi Almarhum Marhan untuk menuju Masjid Agung Rantau Prapat Labuhan Batu adalah perempuan. Selengkapnya baca di sini.
4. 5 KSAD Termuda Sepanjang Sejarah, Ada Peraih Gelar Jenderal Bintang 5
KSAD adalah singkatan dari Kepala Staf Angkatan Darat. Gelar ini digunakan untuk merujuk pada jabatan tertinggi di angkatan darat yang sering kali memiliki tanggung jawab atas perencanaan, pengembangan, dan pelaksanaan operasi militer yang melibatkan pasukan darat.
Dalam konteks Indonesia, KSAD merujuk kepada Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia, yang merupakan posisi penting dalam struktur kepemimpinan militer di negara tersebut. Sepanjang sejarah, ada banyak tokoh yang telah mengisi posisi KSAD di usianya yang masih muda. Selengkapnya baca di sini.
5. Prof Koentjoro UGM Dikirimi Pesan Caci Maki Usai Kritik Demokrasi di Indonesia
Sejumlah civitas akademika UGM telah menggelar aksi Kampus Menggugat: Tegakkan Etika dan Konstitusi, Perkuat Demokrasi pada Selasa 12 Maret 2024 lalu. Usai aksi ini, Guru Besar bidang Psikologi UGM Prof Koentjoro mengaku mendapatkan kiriman pesan melalui aplikasi Whatsapp berisikan caci maki.
Koentjoro menceritakan pesan berisikan caci maki itu diterimanya pada Sabtu 16 Maret 2024 pagi. Dalam pesan yang dikirim itu, Koentjoro dituduh merupakan salah satu pendukung paslon Presiden dan Wakil Presiden. Selengkapnya baca di sini.