Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Datangkan 5 Imam dari UEA Pimpin Salat Tarawih

Jemaah Salat Tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq (Solo)

Solo – Pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo mengundang sebanyak lima imam dari Uni Emirat Arab untuk memimpin salat tarawih di masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan kepada Presiden Jokowi. Salat tarawih di masjid yang berdiri di eks depo Pertamina itu dilakukan sebanyak 23 rakaat.

Ribuan jemaah baik laki-laki maupun perempuan tampak memadati bagian dalam Masjid Raya Sheikh Zayed Solo pada salat tarawih pertama yang digelar pada Senin malam, 11 Maret 2024. Mereka tak hanya berasal dari Solo tapi juga beberapa daerah di luar Solo yang memang ingin melaksakan salat tarawih pertama di masjid yang cukup megah tersebut.

Wapres Maruf Amin salat subuh berjamaah meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Imam yang memimpin salat tarawih pertama pada Ramadan 1445 H itu bukan dari Indonesia, melainkan dari Uni Emirat Arab yang bernama Sheikh Ahmed Al-Riyami. Kehadiran imam yang berasal dari Uni Emirat Arab itu yang membedakan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dengan masjid-lainnya saat menggelar salat tarawih selama Ramadan.

“Kalau imamnya ada lima yang berasal dari Uni Emirat Arab tapi kedatangan mereka ke Solo itu bergantian jadi tidak bareng. Kemarin sudah datang ke Solo satu imam dari Uni Emirat Arab, terus nanti Sabtu sudah balik lagi,” kata Direktyur Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Munajat, Selasa, 12 Maret 2024.

Menurut dia, masing-masing imam yang berasal dari Uni Emirat Arab akan bertugas memimpin salat selama lima hari. Setelah itu akan digantikan lagi oleh imam lainnya yang datang ke Solo dari Uni Emirat Arab. Rencananya para imam dari negara kawasan Timur Tengah itu akan memimpin salat tarawih selama bulan Ramadan.

“Mereka bergantian setiap lima hari sekali. Jadi ada yang jemput ke bandara tapi juga menjemput satu yang baru datang,” ucapnya.

Kebijakan untuk mendatangkan imam salat tarawih langsung dari Uni Emirat Arab, disebuktan Munajat memang keputusan dari pihak pengurus Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Pengalaman serupa juga pernah dilakukan pada bulan Ramadan tahun lalu yang juga mendatangkan imam dari Uni Emirat Arab untuk memimpin jalannya salat tarawih di masjid tersebut.

“Jadi dari Masjid Zayed itu kita minta gitu. Sebenarnya dulu kan pernah, abis itu kita minta kalau bisa kembali datangkan imam dari Emirat Arab. Kan pengurusnya (masjid) juga dua (dari Indonesia dan Uni Emirat Arab). Jadi partner saya  itu director saya itu dari Uni Emirat Arab sehingga membuat program bareng dan imam-imam ini kita datangkan,” ujar dia.

Masjid Raya Sheikh Zayed Solo.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Fajar Sodiq (Solo)

Munajat mengakui keberadaan imam-imam salat tarawih dari Uni Emirat Arab menjadi daya tarik Masjid Raya Sehikh Zayed Solo ketika bulan Ramadan. Imam yang didatangkan ke Solo merupakan imam-imam milik pemerintah Uni Emirat Arab. Selama di Masjid Sheikh Zayed Solo, mereka hanya mengimami ketika salat tarawih.

“Kita mintanya kan ke pemerintah (Uni Emirat Arab) karena miliknya pemerintah yang dihire pemerintah. Kita mintanya yang terbaik kayak gitu, ibaratnya di sana itu golongannya profesor-profesor karena di imam itu berjenjang di sana. Mereka hanya mengimami salat magrib dan tarawih. Kalau isya hanya jadi makmum,” tuturnya.