Heboh! Aksi 'Goyang Ngebor' Siswi di Pasuruan Tuai Kontroversi, Kepala Madrasah Minta Maaf
- VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)
Pasuruan – Viral di media sosial anak di bawah umur diduga siswi Madrasah Diniyah Roidlotul Ulum, Desa Tundosoro, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan goyang ngebor dalam acara haflahtul imtihan di sekolah tersebut. Haflahtul imtihan adalah acara tahunan lembaga pendidikan islam seperti Madrasah Diniyah.
Video goyangan tak senonoh 3 siswi itu dihujat habis oleh warganet. Mereka mengecam haflahtul imtihan pada umumnya berisi kajian islam dan menampilkan kesenian islami. Bukan mempertontonkan tarian anak bercelana pendek dan tidak berkerudung, sambil bergoyang ngebor.
Di satu sisi, kelok tari tak pantas tersebut diiringi musik disko. Bahkan disoraki heboh penonton atau wali murid yang semuanya tampak memakai busana muslim
"Ini kepala sekolahnya masih hidup atau gimana, apakah pantas acara imtihan diisi dengan hal seperti ini," tulis pemilik akun facebook dengan nama Abdul Kholiq Miqoddar.
"Imtihan madrasah ibtidaiyah islam banget gak cocok ada acara gituanya, pengurusnya harus sekolah lagi itu," tulis warganet lainnya dengan nama akun Ct Halimah.
Kepala Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro yakni Ustaz Ach Busyairi langsung meminta maaf atas viralnya video itu. Dia meminta maaf didampingi oleh pegawai Kantor Kemenag Kabupaten Pasuruan.
“Dengan ini menyampaikan permohonan maaf kepada para guru, kiai, dan juga masyarakat luas di manapun berada, atas terjadinya hal yang kurang pantas dan ramai di media sosial,” kata Busyairi, Jumat, 8 Maret 2024.
Busyairi menceritakan, acara tersebut digelar pada Senin, 4 Februari 2024 lalu. Ketiga siswi dengan goyang gebornya itu tampil di sesi acara hiburan berupa penampilan anak-anak haflahtul imtihan. Dengan membanjirnya hujatan di media sosial, madrasah menganggapnya sebagai masukan dan pembelajaran agar acara haflahtul imtihan dijalankan sesuai dengan syariat islam.
“Apabila di kemudian hari terjadi lagi hal serupa, maka kami siap menerima sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” ujar Busyairi.
Kemenag Kabupaten Pasuruan, menjelaskan setelah mendapat kabar viral video tak senonoh itu mereka langsung melakukan klarifikasi atau tabayun ke Madrasah Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro. Kantor Kemenag Pasuruan langsung memberikan teguran atas peristiwa ini.
“Pagi tadi Kasi PD Pontren sudah datang kelokasi untuk memberikan teguran kepada pihak Madin. Kami berharap kedepannya tidak ada lagi Madin yang melakukan hal serupa yang melanggar syariat islam,” tutur Busyairi.
Selain memberikan teguran, Kantor Kemenang Kabupaten Pasuruan juga melakukan pembinaan kepada seluruh jajaran pengurus, guru-guru selagus para anak didik Madrasa Diniyah Roudlotul Ulum Tundosoro.
“Semuanya kita beri pendampingan, baik lembaga dan santri madin,” kata Busyairi.
Untuk mengantisipasi hal tersebut tidak kembali terjadi di madrasah-madrasah lain di Kabupaten Pasuruan Kemenag Kabupaten Pasuruan berencana akan menerbitkan imbauan kepada seluruh kepala madrasah.
“Rencananya Kemenag akan memberikan imbauan kepada para kepala madrasah diniyah se-Kabupaten Pasuruan,” ujar Busyairi.