Kebebasan Sipil Turun Jadi Biang Keladi Indeks Demokrasi RI Anjlok 2 Poin

Spanduk 'Demokrasi Tanpa Dinasti' di Depan Rumah Relawan Prabowo
Sumber :
  • VIVA/ zendy Pradana

Jakarta – Economist Intelligence Unit (EIU) belum lama ini mengeluarkan indeks demokrasi dari hampir 200 negara untuk memberikan gambaran mengenai keadaan demokrasi global, dan potret dari pemerintahan suatu negara.

Indonesia menjadi salah satu negara yang digambarkan EIU sebagai negara dengan kategori flawed democracies atau demokrasi cacat. Indeks Demokrasi Indonesia pada tahun 2023 berada di peringkat 56 dari 200 negara yang disurvei, dengan skor 6,53 poin. 

Poin dalam skor indeks demokrasi diukur dalam skala 10-0, makin tinggi skor yang diperoleh, tandanya makin baik kondisi demokrasi suatu negara. 

Pun dengan rangking suatu negara diukur dari skala 1-200. Semakin baik demokrasi suatu negara ditandai rangking yang semakin kecil. Sebaliknya, semakin besar rangkingnya, demokrasinya dinilai buruk atau otoriter. 

Indeks Demokrasi Indonesia seperti dirilis EIU pada 15 Februari 2024, mengalami penurunan 2 poin dibanding tahun 2022 sebesar 6,71 poin.

Mahasiswa Makassar demo tolak Jokowi 3 periode. (Foto ilustrasi)

Photo :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud

 Indeks demokrasi disusun berdasarkan lima indikator. Skor tertinggi berasal dari proses pemilu dan pluralisme sebesar 7,92 poin. Kemudian fungsi pemerintahan Indonesia memiliki skor sebesar 7,86 poin. 

Indikator partisipasi politik memiliki skor sebesar 7,22 poin. Budaya politik Indonesia memiliki skor sebesar 4,38 poin. Terakhir, kebebasan sipil di Indonesia mencatatkan skor sebesar 5,29 poin. 

Dari lima indikator tersebut, skor kebebasan sipil di Indonesia menuai sorotan karena mengalami penurunan sebesar 0,89 poin jika dibandingkan skor indikator dari tahun 2022 sebesar 6,18 poin.

Indeks demokrasi dibuat EIU membagi negara-negara dalam empat kategori. Keempatnya adalah demokrasi penuh (skornya lebih besar dari 8), demokrasi cacat (skornya lebih besar dari 6, dan kurang dari atau sama dengan 8), rezim hibrida (skornya lebih besar dari 4, dan kurang dari atau sama dengan 6), dan rezim otoriter (skornya kurang dari atau sama dengan 4).

Norwegia Paling Demokratis

Norwegia menjadi negara dengan indeks demokrasi terbaik di dunia dengan skor 9.81 poin. Disusul Selandia Baru dengan skor 9.61 poin dan Islandia dengan 9.45 poin.

Sementara negara paling otoriter adalah Afghanistan dengan skor 0.26 poin. Myanmar 0.85 poin dan Korea Utara dengan 1.08 poin. Ketiganya berada di Asia.

Di benua Asia, negara dengan indeks demokrasi tertinggi ada pada Jepang dengan 8,40 poin, Korea Selatan dengan 8,09 poin dan taiwan dengan 8,92 poin. 

Sedangkan negara-negara di Asia Tenggara -- termasuk Indonesia hampir seluruhnya masuk dalam flawed democracy atau demokrasi cacat. Itu ditandai dengan adanya proses demokrasi, seperti  menyelenggarakan pemilu yang bebas dan adil, sekalipun ditemukan banyak masalah seperti pelanggaran pemilu, kebebasan sipil dan media.

Kelemahan dalam aspek demokrasi lainnya, termasuk permasalahan dalam tata kelola pemerintahan, dan
budaya politik yang belum berkembang dan tingkat partisipasi politik yang rendah.

Di Asia Tenggara posisi Indonesia dibawah Malaysia yang memiliki skor 7.29 poin (rangking 40) dan Timor Leste dengan skor 7.06 poin (rangking 45). Skor Indonesia di Asia Tenggara hanya beda sedikit dari Filipina dengan 6,66 poin (rangking 53).