KA Argo Semeru Anjlok di Wates, KNKT Sebut Rel Bergelombang Jadi Biang Keroknya
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melaporkan hasil investigasi penyebab anjloknya KA Argo Semeru, di petak lintas antara Stasiun Sentolo-Wates KM 520+4. Dimana, kemudian rangkaian kereta itu juga ditabrak oleh KA 6 Argo Wilis, pada Selasa, 17 Oktober 2023 silam.
Investigator Investigasi Kecelakaan Perkeretaapian KNKT, Riduan Akbar, mengatakan, anjloknya KA Argo Semeru disebabkan oleh rel kereta yang bergelombang (buckling). Hal ini berdasarkan hasil proses investigasi, yang dilakukan KNKT di Km 520 + 4 jalur hilir petak jalan Stasiun Sentolo-Stasiun Wates. Tepatnya yakni pada lengkung 28i, dengan radius 397 meter dan panjang lengkung 845 meter.
"KNKT menyimpulkan berdasarkan temuan di lapangan bahwa faktor yang berkontribusi pada insiden kecelakaan dikarenakan kegagalan dalam mengidentifikasi bahaya (hazard) yang dapat meningkatkan risiko rel buckling oleh unit jalan rel dan jembatan," kata Riduan dalam konferensi pers di kantornya, Jumat, 16 Februari 2024.
Hasil investigasi melaporkan bahwa sebelum KA Argo Semeru anjlok, sudah ada KA PLB 571A yang melintas di jalur tersebut dan turut merasakan goyangan yang keras.
Selanjutnya, informasi soal goyangan yang keras itu dilaporkan ke Pusat Kendali, dan informasinya diteruskan ke Kepala UPT Resor jalan Rel 6.3 Wates. Bahkan, informasi tersebut juga telah diberikan kepada KA 17 Agro Semeru, yang mengalami kecelakaan saat masih berada di Stasiun Yogyakarta.
Dalam informasi itu, Riduan menjelaskan, pihak Pusat Kendali telah menyatakan bahwa jalur bergelombang dapat dilalui dengan kecepatan normal, dan hanya disarankan untuk berhati-hati.
"Namun kemudian KA Argo Semeru mengalami anjlokan di jalur hilir Km 520+4 petak Jalan Sentolo - Wates yang kemudian pada arah berlawanan terdapat KA Argo Wilis yang sedang melintas di jalur sebelahnya dan menabrak rangkaian KA Argo Wilis," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya KA Argo Semeru mengalami insiden anjlok di perlintasan KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, pada Selasa, 17 Oktober 2023.
Imbas dari adanya gangguan operasional di wilayah Daop 6 Yogyakarta itu mengakibatkan kedatangan KA jarak jauh dari Jakarta-Bandung tujuan akhir di wilayah Daop 8 Surabaya, menjadi terlambat.
KA yang bertujuan akhir Stasiun Surabaya Gubeng maupun Malang itu sejatinya tiba pada dini hari. KA jarak jauh yang mengalami keterlambatan itu seharusnya melalui petak jalan Yogyakarta-Kutoarjo (jalur selatan),dan dialihkan dengan melalui petak jalan Tegal-Semarang (jalur Utara).