Polemik Batu Bara Memanas di Jambi, Transportasi Kereta Api Solusi Terbaik
- VIVA.co.id/Syarifuddin Nasution (Jambi)
Jambi – Polemik batu bara yang terus memanas akibat Gubernur Jambi, Al Haris menutup akses jalan umum pada angkutan truk batu bara di Jambi membuat masyarakat Jambi mulai memberikan kritikan akibat tidak bisa memberi solusi terbaik.
Pemerhati Anti Korupsi Jambi, Jamhuri saat dikonfirmasi mengatakan, polemik batu bara terus akan memanas di Jambi ketika gubernur Jambi tidak punya solusi baik atas Pengangkutan batubara di Jambi dan ketika Al Haris buka jalur sungai, justru bukan solusi baik melainkan buat kehancuran di sepanjang jalur sungai Batanghari Jambi dan satu-satu-satunya dibuat adalah dibuatnya rel kereta api di Jambi.
"Terkait batu-bara yang korelasinya dengan pelabuhan, sebenarnya ya kalau memang pelabuhan Ujung Jagung di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Jambi ini sejak dari awal terealisasi polemik batu bara tidak separah sekarang, tinggal pemerintah menghubungkan lalulintas hubungan darat dengan pelabuhan ujung Jabung dan tentunya akses paling efektif dan efisien tidak meninggalkan kesan polemik," tuturnya.
Jamhuri mengatakan dengan menggunakan angkutan kereta api, pihak investor diuntungkan karena terjadinya esiensi distribusi, PAD akan meningkat dari retribusi angkutan batu bara yang dibayarkan oleh penyelenggara angkutan kereta api dan banyak juga keuntungan masyarakat ketika dibangun jalur kereta api di Jambi.
"Tentunya keuntungan ketika dibangun jalur rel kereta api yakni stasiun kereta nanti ada kesempatan warung warung seperti lesehan atau warung kopi, nah inikan yang dibutuhkan karena kereta api punya stasiun, di sinikan tidak hanya angkutan barang seperti batu bara ataupun barang lainnya, tapi di sinikan ada angkutan penumpang,"jelasnya rabu, 7 Februari 2024.
Jamhuri mengatakan, ketika dibangun rel kereta api di Jambi akan lebih efisien dan menghemat waktu seperti pegawai Tanjabtim dari kota Jambi bisa memanfaatkan kereta api dengan ongkos kereta api murah meriah dan rute kabupaten di Jambi lainnya ke pelabuhan lebih dekat.
"Jadi tidak akan menggunakan kendaraan pribadi yang akan menyebabkan kemacetan, tapi mereka ada pada kendaraan khusus yang namanya kereta api, Jadi ada semacam siklus, ada korelasi pada program satu dan dua dan tiga segala macamnya termasuk proses transportasi bagi ASN yang ada di Muaro Jambi, Tanjabtim dan Tanjabbarat, Jambi,"ujarnya.
Selain itu, jalur kereta api ke pelabuhan dan lebih dekat ke antar negara dan tentunya proses distribusi ekspor dan impor akan lebih mudah dan dengan begitu, perdagangan di Provinsi Jambi akan terbuka peluang emas bagi masyarakat Jambi dan apalagi impor pinang dari Tanjabtim, Koprah, CPO dan lain sebagainya akan efektif dan efesien kepada masyarakat banyak.
"Sawit bisa masuk dari uni Eropa ke pelabuhan secara mudah, otomatis petani sawit diuntungkan, pekerja petani sawit akan diuntungkan namun hari ini terlihat pembangunan pelabuhan Ujung Jabung dari tahun 2013 sampai tahun 2024 sekarang mangkrak dan ini kita tegaskan kepada pihak berwenang harus periksa anggaran uang pembangunan pelabuhan Ujung Jabung yang nilainya sudah habis mencapai ratusan miliar rupiah," katanya.