Sudah 4 Ekor, Begini Rentetan Kematian Harimau di Medan Zoo
- VIVA.co.id/B.S. Putra (Medan)
Medan – Kabar duka datang dari Medan Zoo, Harimau benggala kembali mati di kandangnya pada Senin, 22 Januari 2024. Bintang buas dilindungi bernama Wesa dia menjadi harimau keempat yang mati di kebun binatang milik Pemerintah Kota (Pemko) Medan itu.
Dalam kurun waktu sekitar 3 bulan tercatat sudah 4 ekor harimau mati di kebun binatang mengalami kesulitan finansial ini. Dalam catatan VIVA, harimau pertama mati, yang diberi nama Erha, mati, Senin pagi 6 November 2023, sekitar pukul 08.00 WIB. Kemudian, kematian harimau kedua, pada awal Desember seekor harimau benggala bernama Avatar menyusul mati.
Selanjutnya, kematian harimau ketiga bernama Nurhaliza pada Minggu sore, 31 Desember 2023, sekitar pukul 16.48 WIB. Dan terakhir adalah harimau bernama Wesa pada 22 Januari 2024.
Kematian harimau benggala berusia 17 tahun itu dibenarkan oleh Pejabat Sementara Direktur PD Pembangunan, Bambang Hendarto, kepada wartawan, di Kota Medan dikutip Sabtu, 27 Januari 2024. Bambang mengungkapkan bahwa Wesa sebelum mati, sudah mendapatkan perawatan dari tim kesehatan hewan Medan Zoo, karena mengalami penyakit dubius infausta atau tidak bisa disembuhkan.
"Sudah kita prediksi sebelumnya dengan hasil sampel darahnya, sudah kita prediksi umurnya tidak akan lama, karena dia mengidap penyakit sama dengan harimau yang sudah mati duluan," jelas Bambang.
Selain itu, Bambang menjelaskan Wesa sudah memiliki sejumlah riwayat penyakit atau bisa dikatakan komplikasi penyakit pada organ tubuhnya.
"Dia mengalami gangguan pernafasan, ginjal dan pencernaan, sama penyakitnya sama harimau sebelumnya berdasarkan hasil pemeriksaan darah," kata Bambang.
Bambang mengaku mengetahui Wesa mengalami Dubius Infausta, saat kematian harimau bernama Erha, pada Senin 6 November 2023. Sehingga pihaknya mengambil sampel darah seluruh harimau menghuni Medan Zoo.
"Dari situlah ketahuan bahwa harimau kita ini (Wesa) dan ada beberapa yang punya penyakit (Dubius Infausta). Ada namanya Putri, ada Avatar dan yang mati ini wesa. dan juga ada harimau sumatera kita yang lain Sorik (juga) yang viral yang katanya kondisi kurus (tidur) di bawah kandang," jelas Bambang.
Bambang mengungkapkan jasad wesa di kubur di areal Medan Zoo. Ia mengatakan penyakit diderita harimau itu, bukan baru. Tapi, sudah lama.
"Jadi secara medis itu bukan penyakit yang baru satu atau 2 bulan ada di badan, jadi hari ini mungkin terjadi ledakan kematiannya," tutur Bambang.
Bambang mengungkapkan masih ada seekor harimau mengidap Dubius Infausta. Namun, dalam penanganan medis hewan buas tersebut. Pihak Medan Zoo berkordinasi dengan BBKSDA Sumut.
"Proses penanganan ( yang Dubius Infausta) sama seperti harimau yang sudah mati yang pasti kita tetap koordinasi dengan BBKSDA dengan teman-teman dokter hewan, mereka turut memantau setiap harinya kondisi harimau yang sakit termasuk memberikan suplemen," ucap Bambang.