Hentikan Genosida, MUI Dukung Penuh Afsel Seret Israel ke Mahkamah Internasional
- VIVA/Anwar Sadat
Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) menegaskan dukungannya terhadap langkah Afrika Selatan yang menyeret Israel ke Mahkamah Internasional (ICJ). Hal itu dalam upaya menghentikan genosida terhadap Palestina.
Wakil Sekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah dalam keterangannya menegaskan, apa yang dilakukan Afrika Selatan tidak hanya menyelamatkan bangsa Palestina. Tetapi juga memperjuangkan kemanusiaan di dunia.
"Kami menyampaikan terima kasih kepada Afrika Selatan yang telah berhasil menyeret Israel ke Mahkamah Internasional untuk menghentikan genosida Israel terhadap Palestina," ujar di Jakarta, dikutip, Rabu, 17 Januari 2024.
Dia menilai, langkah Afrika Selatan ini juga berdampak pada sistem internasional, sehingga ada tekanan yang dapat memengaruhi pemerintah global.
Menurutnya, sejumlah dokumen yang dimiliki Afrika Selatan mengacu pada bukti-bukti faktual dan situasi yang konkret, mengingat Afrika Selatan juga pernah mengalami perlakuan politik aparteid.
"Maka sangat paham betul terkait ethnic cleansing (pembersihan etnik tertentu), ethnic separatism (pemecah belah etnik), aparteid, dan genosida. Apa yang dilakukan Afrika Selatan saat ini akan dikenang dan tercatat dalam sejarah," katanya.
Di sisi lain, kata dia, bangsa Indonesia perlu terus konsisten melakukan upaya-upaya dukungan terhadap Palestina, karena akan mempengaruhi kebijakan negara di dunia dan geopolitik internasional.
"Salah satu cara untuk mendukung perjuangan bangsa Palestina adalah dengan terus memelihara nyala api gerakan Boikot yang terus wajib dijaga sekaligus sebagai momentum untuk menumbuhkan produk nasional," katanya.
Sebelumnya, Afrika Selatan pada Kamis (11/1) meminta Mahkamah Internasional (ICJ) menerapkan tindakan sementara terhadap Israel untuk menghentikan serangannya terhadap Gaza.
Dalam sidang kasus genosida oleh Israel yang digelar di Den Haag, Belanda, delegasi Afrika Selatan mengatakan: "Masa depan warga Palestina yang masih ada di Gaza bergantung pada putusan yang diambil pengadilan mengenai masalah ini."
Delegasi Afsel menggarisbawahi bahwa pembunuhan massal warga Palestina di Gaza merupakan "pola perilaku Israel yang telah diperhitungkan dan mengindikasi adanya niat genosida". (Ant)