3 Kereta Api Terlambat hingga 3 Jam di Daop 4 Semarang Imbas Anjloknya KA Pandalungan

Suasana penumpang di Stasiun Semarang Tawang
Sumber :
  • tvOne/Teguh Joko Sutrisno

Semarang – Anjloknya KA Pandalungan di Stasiun Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo berdampak pada keterlambatan perjalanan kereta api yang akan memasuki wilayah Daop 4 Semarang. KA 75A Pandalungan relasi Gambir - Surabaya - Jember anjlok di emplasemen Stasiun Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo pada Minggu, 14 Januari 2024 pukul 07.57 WIB.

Berdasarkan keterangan Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo, ada 3 perjalanan kereta api yang terlambat masuk di wilayah Daop 4 Semarang. Yaitu KA 107 Jayabaya relasi Surabaya Pasarturi - Semarang Tawang - Pasar Senen yang diperkirakan mengalami keterlambatan lebih dari 3 jam, tepatnya 197 menit. Kemudian KA 77F Pandalungan relasi Jember - Surabaya - Semarang Tawang - Gambir yang diperkirakan mengalami keterlambatan122 menit atau dua jam lebih.

Serta KA 57 Brawijaya relasi Malang - Semarang Tawang - Gambir yang diperkirakan mengalami keterlambatan  80 menit atau hampir 1,5 jam.

"KAI sudah mempersiapkan kompensasi berupa service recovery kepada seluruh penumpang KA yang terdampak sesuai dengan peraturan yang berlaku berupa air mineral, makanan ringan hingga makanan berat. Selain itu, KAI juga memberikan kompensasi berupa pengembalian bea tiket hingga 100 persen tidak termasuk biaya pesan bagi para pelanggan yang tidak berkenan melanjutkan perjalanan menggunakan KA imbas adanya keterlambatan pada KA tersebut," jelas Franoto, Minggu, 14 Januari 2024.

Suasana di Stasiun Semarang Tawang.

Photo :
  • tvOne/ Teguh Joko Sutrisno

Sampai dengan saat ini, terdapat 305 calon penumpang yang akan menggunakan 3 KA tersebut dari wilayah Daop 4 Semarang, diantaranya 101 penumpang KA no 77F Pandalungan, 165 penumpang KA no 107 Jayabaya, dan 39 penumpang KA no 57 Brawijaya.

“KAI memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan dan kami sedang berupaya secara maksimal agar seluruh perjalanan KA dapat kembali normal,” kata Franoto.

Laporan: tvOne/Teguh Joko Sutrisno