Antisipasi Dampak El Nino, Menko Perekonomian Gelontorkan Bantuan Beras untuk Masyarakat di Denpasar
- VIVA/Maha Liarosh.
Denpasar – Pemerintah mengantisipasi dampak El Nino yang menyebabkan musim tanam, yang diperkirakan akan mundur selama 2 bulan, sehingga berpengaruh pada mundurnya panen raya. Musim panen biasanya di bulan April namun mundur di bulan Juni 2024.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, untuk mengantisipasi dampak El Nino itu, Presiden Joko Widodo menyetujui Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino diperpanjang hingga Juni 2024. Mulai Januari 2024, bantuan pangan beras mulai digelontorkan ke masyarakat penerima manfaat.
"Kemarin dalam rapat sidang kabinet paripurna, itu dilanjutkan sampai bulan Juni 2024," kata Airlangga Hartarto saat menyerahkan Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di Kelurahan Serangan, Denpasar, Bali, Sabtu, 13 Januari 2024.
Selama ini dirinya banyak mendapatkan masukan dari warga penerima manfaat BLT El Nino agar pemerintah melanjutkan program bantuan.
Bantuan Bantuan Pangan CBP 2024 disalurkan untuk 22 juta penerima manfaat sebanyak 10 kilo beras per bulan per keluarga. Dikatakan Airlangga, bantuan pangan itu juga untuk menurunkan kemiskinan ekstrim dengan target mendekati nol pada 2024.
Di Kota Denpasar, penerima bantuan pangan sebanyak 4.533 KK, sedangkan tahun sebelumnya 4.426 KK.
"Stok di gudang Denpasar aman, dan tadi saya lihat penyaluran beras telah berjalan dengan baik, bahkan ada aspirasi dari masyarakat untuk bantuan langsung tunai yang sekarang sedang dipersiapkan regulasinya," jelas Menko Perekonomian.
Dalam penyerahan itu, Airlangga Hartarto bertemu dengan 10 perwakilan warga penerima manfaat Bantuan Pangan CBP 2024 dari Desa Serangan, Denpasar.
Salah satu warga bernama Ni Made Nina Suciati mengaku, selalu mendapatkan bantuan selama program tersebut digulirkan pemerintah. Made Nina seorang pedagang gorengan dengan penghasilan paling banyak Rp 300 ribu per hari.
"Dua kali dapat bantuan, saya manfaatkan untuk biaya sekolah dan suami berobat, beras yang kami dapat juga bagus," kata Nina Suciati saat berbincang dengan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Di bulan Januari 2024, pemerintah melakukan impor pengadaan beras sebanyak 3 juta ton ditambah 2 juta ton dalam proses.