KSAD Maruli Soal Penganiayaan Relawan Ganjar: Mereka Hanya Bela Diri dari Knalpot Brong

VIVA Militer: KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak pimpin Korps Kenkat Pati TNI AD
Sumber :
  • Dispenad

Jakarta – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak baru-baru ini buka suara mengenai penganiayaan oleh para prajurit Yonif Raider 408 Boyolali yang terjadi pada 30 Desember 2023. Seseorang yang menjadi korban tersebut adalah relawan Ganjar Pranowo. 

"Coba analisa kejadian itu jangan hanya berdasarkan video pendek saja yang durasinya beberapa detik itu, lalu langsung mengambil kesimpulan. Itu terjadinya jam 11.19 WIB,” kata Maruli Simanjuntak dalam program Rosi di YouTube Kompas TV. 

“Mereka sudah berputar-putar sejak pukul 09.00 WIB. Kalau kita lihat di video itu, mereka sudah pulang pergi delapan kali di depan batalyon. Mereka sudah berulang kali diingatkan. Sekian persen dari mereka itu mabuk," lanjut jenderal TNI bintang empat tersebut. 

Ia juga menepis aksi penganiayaan tersebut sudah direncanakan lebih dulu. Mantan Pangkostrad TNI itu mengatakan bahwa yang terjadi di sana karena aksi dan reaksi. Sebab, tujuh pengendara motor tersebut memakai knalpot brong dan dinilai mengganggu ketenangan. 

VIVA Militer: KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak pimpin Korps Kenkat Pati TNI AD

Photo :
  • Dispenad

"Ya maksudnya ada aksi ada reaksi ya. Kalau disebutnya ada rencana pencegatan, lalu dimasukan ke dalam asrama, ini kan cara berpikirnya (tidak masuk akal). Mana sempat ketika mendengar suara bising, lalu terpikir rencana itu. Normal saja berpikirnya," tutur dia lagi.

Aksi pencegatan tersebut dipicu karena tujuh orang korban sudah berputar-[utar dengan menggunakan knalpot brong sebanyak delapan kali. Maka dari itu, saat mereka mengulangi aksinya untuk kesembilan, prajurit TNI AD langsung mencegatnya. 

"Kalau sampai disebut anak buah saya sudah punya rencana enggak lah. Jangan malah disangkutkan ke mana-mana. Ini anak-anak muda yang emosinya masih seperti itu. Walaupun penganiayaan itu betul tak bisa dibenarkan," katanya. 

Dia juga mengatakan bahwa kesalahan tidak sepenuhnya ditimpakan kepada TNI AD. Ia mendapatkan laporan bahwa para relawan Ganjar-Mahfud tersebut dalam kondisi mabuk-mabukan tetapi masih tetap mengemudikan kendaraan bermotor. 

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak saat menyampaikan keterangan pers usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Rabu, 29 November 2023.

Photo :
  • ANTARA/Andi Firdaus

“Dia kan kondisi mabuk, tanyakan saja sama orang rumah sakit. Ya kalau pakai batu, masak seminggu sembuh. Pasti hancur kalau pakai batu. Itu akan terungkap di sidang. Dia punya pembelaan, nanti kita juga ada pembelaan. Jangan dihiperbolakan,” paparnya. 

Lebih lanjut, KSAD Maruli Simanjuntak mengaku bahwa dirinya tidak bisa membenarkan apa yang sudah dilakukan oleh para prajurit Yonif Raider 408 Boyolali dengan menganiaya warga sipil. Namun, para prajurit itu memiliki hak untuk membela diri. 

"Gak bisa saya bilang (aksi penganiayaan) benar. Tetapi, mereka punya hak untuk membela diri. Aksi reaksi. Jelas yang namanya pemukulan itu salah. Kadang-kadang (untuk kepentingan) defensif pun juga jadi salah. Jelas pula hukumannya," kata dia.