Cek Fakta: Prabowo Sebut Indonesia Tidak Pernah Gagal Bayar Utang

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta – Debat Pilpres 2024 seri ketiga digelar pada hari ini, Minggu, 7 Januari 2023. Debat digelar di Istora Senayan ini mempertemukan tiga capres, yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Tema debat capres kali ini adalah Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, Globalisasi, Geopolitik dan Politik Luar Negeri.  Debat capres kali ini dipandu oleh moderator Ariyo Ardi dan Anisha Dasuki. Sebanyak 11 pakar dari bidang-bidang terkait tema debat dipilih sebagai panelis untuk menyusun pertanyaan.

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Dalam debat ketiga ini, capres nomor urut 02, Prabowo Subianto sebut Indonesia tidak pernah gagal bayar hutang. Apakah tepat pernyataan tersebut?

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyebut Indonesia tak pernah mengalami gagal bayar utang. Utang Indonesia yang bertambah juga diimbangi dengan kemampuan membayar utang yang meningkat.

"Alhamdullilah dalam sejarah Indonesia tidak pernah default atau gagal bayar utang,” ujar Direktur Surat Utang Negara (SUN) Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemenkeu Deni Ridwan, dikutip dari Antara.

Pemerintah Indonesia saat ini bisa kelola utang dengan baik. Pengelolaan tersebut tercermin dari posisi utang yang masih lebih rendah dari pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Adapun utang pemerintah per April 2023 tercatat sebesar Rp7.849,89 triliun. Jumlah tersebut turun Rp 28,19 triliun dari Maret 2023 yang tercatat sebesar Rp7.879,07 triliun. Dengan demikian, rasio utang pemerintah terhadap PDB sebesar 38,15 persen.

Prabowo Subianto Debat Ketiga Calon Presiden Pemilu 2024

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Catatan tersebut masih berada di bawah batas aman atau thresold rasio utang pemerintah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang maksimal 60 persen dari PDB dan defisit APBN maksimal 3 persen dari PDB.

Bank Indonesia mencatat Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada April 2023 turun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Posisi ULN Indonesia pada akhir April 2023 tercatat sebesar USD 403,1 miliar atau setara dengan Rp 6.028 triliun (kurs 14.954 per dolar AS). Utang Luar Negeri ini lebih rendah dibandingkan dengan posisi ULN akhir Maret 2023 sebesar USD 403,3 miliar.

"Dengan perkembangan tersebut, ULN Indonesia secara tahunan mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 1,3 persen (yoy), melanjutkan kontraksi pada bulan sebelumnya sebesar 1,8 persen (yoy). Kontraksi pertumbuhan ULN ini terutama bersumber dari penurunan ULN sektor swasta," jelas Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono,