Paparkan Capaian Kinerja 2023, Menag Yaqut Bersyukur Banyak Program Diapresiasi
- Kemenag
Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas memaparkan capaian sejumlah program kerja sepanjang tahun 2023 yang menuai hasil positif dan ditandai dengan banyaknya prestasi dan apresiasi yang diberikan kepada Kementerian Agama.
"Alhamdulillah, secara umum Kemenag dapat melewati 2023 dengan baik, banyak capaian kinerja di 2023 dan itu juga diapresiasi," kata Menag dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 27 Desember 2023
Pada awal 2023, Yaqut menyampaikan enam pesan kepada jajarannya, yakni profesionalisme ASN, komitmen anti-korupsi, respons cepat penanganan isu dan pengaduan masyarakat (Dumas), akselerasi program prioritas, akselerasi sertifikasi halal, dan peningkatan kualitas kehidupan di tahun kerukunan umat beragama.
Keenam pesan tersebut mampu diterjemahkan dengan baik oleh jajarannya lewat berbagai program dan komitmen kerja yang sudah ditetaskan.
"Proses akselerasi capaian program bisa dilakukan seiring dengan berjalannya transformasi digital," katanya.
Ia menjelaskan, transformasi digital ditandai dengan diluncurkannya Superapps Pusaka pada 25 November 2022. Aplikasi tersebut didesain untuk mengintegrasikan berbagai aplikasi layanan di Kemenag.
"Transformasi digital adalah satu dari tujuh program prioritas Kemenag. Ini menjadi fondasi sekaligus akselerator dalam pencapaian program lainnya di Kemenag," kata Menag.
Kemudian untuk program prioritas Kemandirian Pesantren, kata dia, sampai saat ini, tercatat sudah ada 2.076 pesantren penerima manfaat program inkubasi bisnis. Bahkan, ada 128 di antaranya yang sudah mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes).
Selain itu, ada 1.106 KUA (Kantor Urusan Agama) yang telah direvitalisasi. KUA kini tidak hanya urusan pencatatan nikah, peran KUA dioptimalkan sebagai Pusat Layanan Keagamaan demi meningkatkan kualitas kehidupan keberagamaan umat
Program prioritas lainnya adalah Islamic Cyber University. Tercatat, sudah ada 3.339 mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia yang terfasilitasi dengan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon (Islamic Cyber University).
"Mereka tetap bisa kuliah dari daerah asalnya, tanpa harus meninggalkan keluarga dan tempat pengabdiannya. Tahun depan, kita perluas program ini, tidak hanya prodi Pendidikan Islam, termasuk kesempatan untuk S2," katanya.
Tiga program prioritas lainnya saling berkait, yaitu penguatan moderasi beragama, tahun toleransi, dan religiousity index. Secara umum, proses penguatan moderasi beragama berjalan dengan baik, meski terbatas di internal Kemenag dan stakeholders (pemangku kepentingan) terkait lainnya.
"Terbitnya Perpres No 58 tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama menjadi babak baru. Ke depan, penguatan MB bisa dilakukan lintas K/L dan pemerintah daerah dengan Kemenag sebagai leading sector-nya," kata dia.
Selain program prioritas, ada sejumlah capaian selama 2023 yang menjadi legacy positif bagi Kementerian Agama. Tahun ini, target satu juta produk bersertifikat halal terlampaui. Sampai 26 Desember 2023, ada 2.395.905 produk yang terbit sertifikat halalnya.
"Capaian 2023 menjadi fondasi yang sangat bagus untuk ke depan. Sejak 2019, sudah 3.488.069 produk yang bersertifikat halal. Saya yakin akan ada akselerasi lagi di 2024," katanya.
Fondasi lainnya adalah sukses Kemenag dalam penyelenggaraan ‘Haji Ramah Lansia’. Kemenag telah memfasilitasi keberangkatan 61.536 orang peserta haji lansia yang berusia 65 tahun ke atas, dan 5.791 orang peserta disabilitas.
Jumlah haji lansia tersebut menjadi terbanyak dalam sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia atau 29,3 persen dari total jamaah haji Indonesia yang tiba di Tanah Suci, yakni sebanyak 209.782 orang.
"Ini menjadi legacy baik karena beberapa tahun ke depan masih banyak jamaah haji Indonesia yang lansia. Untuk 2024, diperkirakan jumlahnya mencapai 46 ribu," kata Menag. (ANT).