Dua Anggota Polda Sumatra Barat Turut Jadi Korban Erupsi Gunung Marapi
- ANTARA/Muhammad Zulfikar
Bukittinggi - Sebanyak dua orang anggota Kepolisian Daerah Sumatra Barat turut menjadi korban erupsi Gunung Marapi (2.982 mdpl) yang terjadi pada Minggu, 3 Desember 2023.
"Saya nyatakan ada, memang ada, dan polisi kan manusia juga, mungkin ingin liburan juga," kata Kepala Polda Sumatra Barat Inspektur Jenderal Polisi Suharyono di Bukittinggi, Selasa, di Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Kota Bukittinggi yang ditetapkan sebagai lokasi identifikasi para korban erupsi Gunung Marapi.
Suharyono mengatakan dua anggota polisi yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi itu bertugas di Direktorat Samapta Bhayangkara (Sabhara) Polda Sumbar. Mereka berangkat mendaki Gunung Marapi tanpa izin langsung dari pimpinan.
"Saya tidak tahu berangkatnya kapan, tapi yang pasti itu Sabtu (2/12) malam Minggu. Jadi, ini mungkin mengambil waktu libur," katanya.
Dia menduga kedua personel polisi tersebut naik Gunung Marapi dalam kondisi lepas dinas sebab erupsi terjadi pada Minggu. Kedua anggota polisi itu diperkirakan menaiki gunung pada Sabtu.
Mengenai kondisi kedua korban, Suharyono mengatakan satu anggota polisi berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat dan sempat mendapatkan perawatan intensif hingga diizinkan kembali ke rumah. Sedangkan satu anggota polisi lainnya hingga kini masih dalam pencarian tim SAR gabungan.
Dia meminta masyarakat turut mendoakan para korban yang belum ditemukan, termasuk satu personel dari Polda Sumbar, agar bisa segera ditemukan dan dievakuasi.
Polda Sumatra Barat telah mendirikan posko Disaster Victim Identification (DVI) di Kantor Wali Nagari Batu Palamo Kabupaten Agam untuk membantu para korban yang terdampak erupsi Gunung Marapi. (ant)