Dereten Tokoh Maritim Berpengaruh Versi Survei, Ada Susi Pudjiastuti

Jakarta - Lembaga survei nasional Arus Survei Indonesia (ASI) merilis beberapa temuan hasil riset terbarunya. Salah satu temuan itu terkait nama tokoh yang menurut publik sangat berpengaruh di bidang maritim.

Hasil survei, nama eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ada di urutan teratas. Selain itu, ada tokoh muda sekaligus Ketua Umum Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU) Witjaksono menempati posisi pertama dalam simulasi tokoh maritim yang paling berpengaruh dari klaster akademisi, praktisi, atau pimpinan ormas

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif’an, menjelaskan Susi dan Witjaksono sebagai dua nama yang menurut publik sangat berpengaruh di bidang maritim. Untuk Susi, ada di urutan pertama tokoh maritim paling berpengaruh dari klaster pejabat publik/mantan pejabat publik.

Ali menyampaikan di bawah Susi, ada tokoh lain seperti Menteri Koordinator bidang Kemaritiman da Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

 “Terkait tokoh maritim yang paling berpengaruh dari klaster pejabat publik/mantan pejabat publik, berikut ini urutan lima besar: Susi Pudjiastuti (26,7 persen), disusul Luhut Binsar Pandjaitan (23 persen), Sakti Wahyu Trenggono (10,7 persen), Rokhmin Dahuri (5 persen), dan Fadel Muhammad (4,7 persen),” kata Ali Rif’an, dalam paparan rilisnya, di Jakarta, Kamis, 23 November 2023.

 Pun, untuk lima tokoh maritim yang paling berpengaruh dari klaster akademisi/praktisi/pimpinan ormas adalah Witjaksono. Di bawah Witjaksono, ada Yadi Sofyan Noor, Riza Damanik, Bambang Haryo Soekartono, dan Hasjim Djalal.
 
“Tokoh maritim yang paling berpengaruh dari klasster akademisi/praktisi/pimpinan ormas, berikut ini urutan lima besar: Witjaksono (16,3 persen), disusul Yadi Sofyan Noor (10,3 persen), Riza Damanik (10,3 persen), Bambang Haryo Soekartono (9,7 persen), dan Hasjim Djalal (7 persen),” ujar Ali Rif’an.
 
Survei terbaru ASI ini bertema 'Persepsi Publik Terhadap Visi Maritim Capres 2024'. Survei dilakukan dalam kurun waktu 15-21 Oktober 2023 secara nasional di 34 Provinsi di Indonesia.

Survei dilakukan lewat telepon dengan metode penarikan sampel random digit dialing (RDD). Sampel sebanyak 1.200 responden yang dilibatkan.  Survei itu dengan asumsi simple random sampling. Lalu, margin of error (MoE) adalah +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.