BKKBN Ungkap Kunci Penting Penurunan Stunting
- Istimewa
Jakarta – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengatakan Tim Pendamping Keluarga (TPK) merupakan kunci percepatan penurunan stunting.
"Yang paling memaknai kesuksesan penurunan stunting adalah TPK (Tim Pendamping Keluarga). Karena keberadaan TPK memegang peran sentral dalam melihat, mengamati dan juga mengawal treatment yang diberikan atau penanganan yang diberikan pada keluarga berisiko stunting. Kalau TPK tidak ada, kita semua kacau,” kata Dokter Hasto saat membuka Kelas Tim Pendamping Keluarga yang Handal, berEmpati, dan bersahaBat (TPK Hebat) Seri V Tahun 2023 secara virtual. Acara ini diselenggarakan secara hybrid di Jakarta pada Selasa 17 Oktober 2023.
Menurut Hasto, TPK satgat penting dan sulit mencari penggantinya.
“Apalagi kalau rame-rame TPK tidak bekerja. Itulah yang memaknai hidup kita, bukan yang menjadi bos, tetapi justru mereka yang paling ada di bawah dan paling dekat dengan masalahnya, dan itulah TPK. Jangan dinomorduakan untuk urusan terkait dengan TPK," kata Hasto
Menurut Hasto, ada tiga tantangan berat dalam percepatan penurunan stunting. Pertama, mengubah mindset keluarga dan masyarakat dalam hal lingkungan yang bersih dan sehat. Kedua terkait mindset pengasuhan pada 1000 Hari Pertama Kehidupan.
“Mindset berikutnya adalah kesehatan reproduksi. Kalau tadi tentang nutrisi harapan saya jangan boros-boros, tidak harus ikan tuna, ikan salmon, tidak harus daging sapi, mahal tapi kurang mengandung omega 3, telur dan lele sudah cukup. Karena lele mengandung omega 3 sehingga cukup untuk ibu hamil dan anak-anak. Jadi kalau daging sapi mahal, pilih aja lele. Ingat produk lokal harus diutamakan jangan mie terus. Ayo kita pakai karbohidrat lokal," ujar Hasto.
Gizi Seimbang
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN dr. Irma Ardiana, MAPS dalam laporannya mengatakan pada seri V akan fokus pembahasannya pada tiga hal, yang pertama adalah pemantauan elsimil, membahas bagaimana hasil pemantauan elsimil terhadap kelompok sasaran, khususnya bumil, dan bufas.
“Pada seri kelima ini kita juga akan mendapatkan pembekalan seperti apa teknik KIE yang efektif dan efisien, dimana ini agenda rutin kita di setiap TPK hebat selalu ada pembahasan tentang anjuran atau juga penyuluhan untuk gizi seimbang bagi seluruh kelompok sasaran dari pendampingan TPK," kata Irma.
Pada kesempatan kali ini Kelas TPK Hebat Seri V membahas juga informasi mengenai kondisi ideal untuk hamil sehat, yang disampaikan oleh Direktur Bina Kesehatan Reproduksi BKKBN Marianus Mau Kuru, SE, MPH : Usia antara 20 – 35 tahun, Status gizi normal / IMT 18,5 – 25,0, Tinggi badan ≥ 145 cm, Tidak KEK / LiLA ≥ 23,5 cm, Tidak anemia / Hb ≥ 12 g/dL, Jumlah anak ≤ 2 orang, Jarak antar kehamilan ≥ 2 tahun, Tidak mempunyai riwayat obstetri yang buruk pada kehamilan sebelumnya, Tidak mempunyai riwayat dan/atau sedang menderita penyakit kronis atau penyakit dalam kondisi terkontrol, seperti darah tinggi, diabetes, kanker, masalah kejiwaan, dll, Baik perempuan maupun pasangannya tidak mengidap penyakit menular dan penyakit menular seksual seperti TB Paru, Malaria, IMS, dll, atau penyakit dalam kondisi terkontrol seperti HIV, Hep B.
Sementara itu, hadir narasumber dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, dr. Pandu Riono, MPH, Ph.D. yang menyampaikan tentang cara komunikasi yang sukses.
"Komunikasi yang sukses tentunya disebabkan oleh beberapa hal yaitu clear, concise, concrete, correct, coherent, complete, courteous, ini semua adalah teori intinya kita harus tau apa yang kita sampaikan dan bisa di pahami apa tidak jika tidak bisa di pahami kita harus lakukan penjelasan berulang ulang kali atau kita ubah cara penyampaiannya, ketika kita berbicara jangan seperti robot kaku harus ada strukturasinya harus ada sedikit emos
Untuk sesi terakhir hadir dari Founder Gizi Nusantara Esti Nurwanti, S.Gz, RD, MPH, Ph.D yang menyampaikan terkait asupan gizi. "Tips tinggi badan optimal pada anak, yang pertama asupan gizi yang baik, konsumsi kalsium dan vitamin D, olahraga dan aktivitas fisik, kemudian makanan untuk menambah berat badan anak yaitu ada sayuran dan buah buahan, lemak sehat, makanan kaya kalori, ada juga daging, telur, karbohidrat, susu dan produk susu", kata Esti.