ICMI Desak Pemerintah RI Aktif Terlibat Tengahi Konflik Israel-Palestina
- Dok. Istimewa
Jakarta – Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Prof. Arif Satria meminta agar Pemerintah Republik Indonesia segera aktif dan turut serta dalam upaya penghentian eskalasi konflik kekerasan antara Israel dan Palestina agar tidak semakin meluas ke wilayah lain. Dia mewanti-wanti agar konflik ini tidak sampai melibatkan pihak-pihak lain, sehingga berakibat situasi global yang akan ikut memburuk.
Menurutnya, Keterlibatan Indonesia sebagai negara mayoritas muslim terbesar di dunia dan memimpin negara Organisasi Konferensi Islam (OKI) dalam menengahi ketegangan di kawasan Palestina dan Israel menjadi sangat penting. Karena jika tak segera diambil langkah serius, dipastikan akan membawa dampak negatif kepada negara-negara lainnya.
"Tidak terkecuali Indonesia. Karena perang ini akan memicu naiknya harga minyak dunia dan Indonesia termasuk pengimpor minyak dari kawasan Timur Tengah," ujar Arif Satria dalam siaran resminya pada Selasa, 10 Oktober 2023.
Menurut Arif, Indonesia sudah terbiasa menjadi penengah di berbagai kawasan konflik dan bersikap adil melalui Pasukan Perdamaian. Terbukti, Kontingen Pasukan Garuda selalu dapat diterima semua pihak dengan baik.
"Tentu saja dengan berkoordinasi melalui Badan Keamanan PBB terlebih dahulu, baru kita kirimkan pasukan perdamaian kita ke sana," terangnya.
ICMI juga mendukung sikap resmi Pemerintah Indonesia yang tidak mengubah sikap dan dukungannya atas Palestina sebagaimana amanat konstitusi UUD 1945, yang meletakan Indonesia berada di garda terdepan dalam menentang setiap tindakan penjajahan di atas muka bumi.
"Namun tetap kita harus mengedepankan upaya perdamaian dalam setiap penyelesaian masalah yang terjadi, sebab kekerasan hanya akan menyebabkan kesengsaraan kepada semua pihak, baik yang menang atau yang kalah," tegas Arif.
Menurutnya, semua pihak harus fair juga melihat bahwa apa yang dilakukan oleh pihak Hamas adalah respon atas provokasi yang selalu dilakukan oleh para milisi Israel yang tak henti melakukan gangguan terhadap jama'ah di Masjid Al-Aqsa, dan selama ini didukung oleh pihak keamanan dan militer Israel.
"Jadi akar masalahnya adalah, bagaimana upaya untuk mengakhiri provokasi tersebut agar tercipta kedamaian di Yerusalem bagi seluruh agama yang berkepentingan di sana," ujarnya
Bahkan, lanjut Arif, yang lebih baik lagi adalah akhiri pendudukan Israel dari wilayah-wilayah yang dijajahnya. "Dan kembalikan hak-hak tanah atas warga Palestina yang dirampas secara paksa oleh Pemerintah Israel," pungkas Arif.