Rumah Pelaku Pencabulan 20 Anak di Pasaman Dihancurkan Warga

Rumah Pelaku Pencabulan 20 Anak di Pasaman Dihancurkan Warga
Sumber :
  • Andri Mardiansyah

Padang - Rumah pria berinisial RP (25 tahun), pelaku pencabulan terhadap 20 anak di bawah umur di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, dihancurkan warga yang tersulut emosi atas perbuatan bejat yang bersangkutan.  

Menurut Wali Nagari Bahagia Padang Galugua, Kabupaten Pasaman, Ali Fitra rumah pelaku dihancurkan warga beberapa hari lalu. Tindakan penghancuran itu, bentuk emosional warga setempat atas perbuatan pelaku.  

"Iya. Itu kan sesuai yang keluar di media (penghancuran rumah). Iya karena emosi,” kata Ali Fitra, Jumat 6 Oktober 2023.

Rumah Pelaku Pencabulan 20 Anak di Pasaman Dihancurkan Warga

Photo :
  • Andri Mardiansyah


Ali Fitra enggan berkomentar banyak terkait dengan insiden penghancuran rumah pelaku itu. Ia hanya menyebut tidak mengetahui secara pasti keberadaan keluarga pelaku saat peristiwa penghancuran rumah itu.

"Saat massa mendatangi kediaman pelaku, keluarganya tidak berada di rumah. Keluarganya pelaku kurang jelas keberadaannya. Yang jelas tidak di kampung ini lagi. Tidak ada di rumah saat kejadian," ujar Ali.

Sebelumnya, Kapolres Pasaman, AKBP Yudho Huntoro menyebut jika pihaknya sampai kini masih melakukan pendalaman. Termasuk juga menggali modus yang digunakan oleh pelaku. bahkan, pihaknya nya juga melibatkan psikiater. Total korban sampai saat ini berjumlah 20 orang dengan rentang usia 9 hingga 10 tahun.

Jumlah korban kata AKBP Yudho Huntoro, kemungkinan akan bertambah. Karena, masih ada hasil visum korban lain yang masih belum keluar. Pelaku kata Yudho, selain melakukan pencabulan juga merekam aksi yang dilakukan.

Meski demikian, belum ditemukan video itu tersebar. Kepolisian setempat juga sedang menelusuri apakah video hasil rekaman pelaku ini disebar atau tidak.

Rumah Pelaku Pencabulan 20 Anak di Pasaman Dihancurkan Warga

Photo :
  • Andri Mardiansyah


"Jadi dia itu kalau berbuat, direkam. Kebanyakan hasil rekaman sudah dihapus. Tapi ada beberapa rekaman masih ada. Dari Hasil penyelidikan sementara, belum ditemukan video tersebut tersebar. Sepertinya untuk konsumsi dia sendiri," tutup AKBP Yudho Huntoro