Ledakan Terjadi di Smelter Nikel PT GNI Morowali, 1 Karyawan Tewas Terbakar
- Istimewa/VIVA
Morowali - Tungku smelter PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng) meledak. Akibat peristiwa itu, satu karyawan berinisial SH (21) dilaporkan tewas.
Kapolres Morowali Utara AKBP Imam Wijaya, mengatakan, peristiwa tersebut terjadi di Smelter 1PT GNI di Kecamatan Petasia pada Kamis malam 28 September 2023. Akibatnya, satu korban yang merupakan karyawan PT NRP Kontraktor di PT GNI meninggal dunia.
"Betul, tadi malam kejadiannya, ada satu korban dari karyawan PT NRP. Kontraktor dari PT GNI," ujar AKBP Imam Wijaya saat dimintai konfirmasi, Jumat 29 September 2023.
Dia menjelaskan, peristiwa mengenaskan itu bermula saat korban yang bekerja sebagai operator ekskavator mengambil slag di tungku 7 smelter 1 dalam kondisi panas. Kemudian, tak lama setelah itu korban mendinginkan dengan air lalu slag itu tiba-tiba meledak.
"Dari keterangan yang kami peroleh saat itu korban sedang mengambil slag. Infonya slag itu masih dalam kondisi panas kemudian korban ini bawa untuk didiginkan dengan air tapi tiba-tiba terjadi letupan karena dalam kondisi suhu tinggi," katanya
Saat ledakan hebat itu terjadi, kata Imam, para karyawan yang berada di lokasi berhamburan lari. Sekitar 10 menit kemudian para karyawan kembali ke lokasi kejadian untuk memadamkan api menggunakan alat pemadam api ringan (Apar). Namun sayang, korban yang ditemukan saat itu sudah dalam kondisi tak bernyawa.
"Berhamburan semua lari. Nanti sekitar 10 menit baru para karyawan dan safety melakukan pemadaman menggunakan Apar dan melakukan pencarian operator (korban). Sayangnya, korban sudah tak bernyawa saat ditemukan,
Imam menyebut, korban meninggal dunia setelah mencoba melompat dari ekskavator saat kejadian. Sehingga, tubuhnya yang berada di kolam mengalami luka bakar hebat.
"Jadi saat korban ditemukan itu kondisi kaca pecah dan pintu kabin sudah terbuka. Dugaan kami korban ini berusaha keluar dan meloncat saat terjadi letupan dan jatuh di kolam slag," ungkapnya.
Hingga kini, kata Imam pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus ledakan di salah satu perusahaan smelter di kawasan tambang Nikel tersebut.
"Untuk saat ini kita masih melakukan penyelidikan lagi," katanya memungkasi.
Sekedar diketahui, PT GNI ini merupakan pemegang Izin Usaha Industri (IUI), sehingga kewenangan pengawasan berada pada Kementerian Perindustrian, bukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
PT GNI ini dimiliki oleh perusahaan baja China, yakni Jiangsu Delong Nickel Industry Co. Ltd.
Investor asal China Jiangsu Delong Nickel Industry ini ternyata perusahaan stainless steel dan terbentuk sejak Agustus 2010 lalu di Kawasan Ekonomi Industri Xiangshui, Kota Yancheng, Provinsi Jiangsu, China.
Jiangsu Delong Nickel ini tercatat memiliki 9.300 karyawan, termasuk 2.470 pekerja di smelter Indonesia. Selain itu, perusahaan juga mempekerjakan 500 insinyur dan teknisi.
Perusahaan mencatatkan penjualan sebesar 95 miliar yuan pada 2020 dan mencetak laba sekitar 3 miliar yuan. Pada 2020, perusahaan ini dinobatkan sebagai perusahaan dengan peringkat ke-231 dari 500 perusahaan swasta terbaik di China pada 2020.
Adapun di Indonesia, perusahaan merupakan pemilik dari PT GNI. Melansir situs GNI, perusahaan ini terbentuk pada 2019. Adapun smelter nikel yang dibangun menggunakan teknologi Rotary Klin Electric Furnace (RKEF) dengan mengembangkan 25 jalur produksi dan menghasilkan 1,9 juta ton NPI per tahun.
Ternyata smelter nikel PT GNI ini sempat diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021.
Saat peresmian pabrik tersebut, turut pula hadir Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto.
Adapun nilai investasi smelter nikel ini disebutkan mencapai US$ 2,7 miliar.