Tegas! Penyedia Katering Haji 2024 Wajib Pakai Produk Indonesia, Kemenag: Ada yang Menolak Coret
- Kementerian Agama
Bandung – Kementerian Agama (Kemenag) bakal mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan haji 1445 H/2023 M. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui penyediaan katering jemaah haji.
Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief dalam Rakernas Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji 1444 H/2023 M di Bandung, Kamis, 7 September 2023.
Dilaporkan biaya haji yang terkumpul pada musim haji 2023 kemarin mencapai Rp19 triliun, tercatat pos pengeluaran terbesar berada di penyediaan katering jemaah haji yang mencapai Rp2 triliun.
Karenanya, Hilman beranggapan perlu dilakukan kontrak kerja sama yang setara dan saling menguntungkan, mutual and equal partnership.
"Dapur penyedia katering kita dorong untuk menggunakan sebanyak mungkin produk Indonesia. Coret dapur yang tidak mau menggunakan produk Indonesia," ujarnya dikutip dari laman Kemenag.
"Dapur yang sudah bagus, cek dan perpanjang. Dapur yang tidak kooperatif, tidak mau beli produk kita, coret saja," sambungnya.
Hilman mengatakan, mengoptimalkan penggunaan produk Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji harus terus diperjuangkan. Secara bertahap, hal itu sudah mulai dilakukan dan harus terus ditingkatkan.
"Kita punya kepentingan memperjuangkan penggunaan produk Indonesia. Jadi kita harus berjuang. Toh, yang diuntungkan adalah masyarakat Indonesia," punkasnya
Sebagai informasi, pada penyelenggaraan haji 2023, panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah mendistribusikan sekitar 5.480.625 boks katering kepada jemaah haji Indonesia.
Sementara di Makkah, total ada 14.506.169 boks katering yang didistribusikan kepada jemaah haji Indonesia. Sebanyak 7.774.613 boks dibagikan sebelum puncak haji. Sementara 6.731.556 boks didistribusikan setelah puncak haji. Ini di luar layanan katering Armina.