Abdullah Hehamahua Singgung Pemeriksaan Cak Imin: KPK Milik Istana
- Antara
Jakarta - Mantan Penasihat KPK, Abdullah Hehamahua menanggapi dipanggilnya Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) oleh Penyidik KPK usai dideklarasikan menjadi pasangan bakal calon wakil presiden 2024 mendampingi bakal calon presiden, Anies Baswedan pada Minggu, 3 September 2023.
Ia mengaku sudah delapan tahun di Komisi Pemberantasan Korupsi, bahkan koordinator penyusunan SOP di KPK. Sehingga, ia mengetahui betul liku-liku yang ada di lembaga antirasuah tersebut.
“Jadi tahu betul liku-liku KPK. Ada kesepakatan dengan DPR dulu bahwa menghadapi pemilu, pileg, pilpres, seseorang yang masuk dalam radar KPK yang dipersyaratkan ditersangkakan ditunda,” kata Abdullah di Kantor DPP Partai NasDem pada Selasa, 5 September 2023.
Karena, kata dia, KPK tidak ingin dijadikan sebagai alat politik makanya ditunda pemeriksaan terhadap seseorang yang memenuhi syarat untuk menjadi peserta pemilu legislatif, pemilu presiden. Sebab, KPK merupakan lembaga penegak hukum.
“Nanti kalau urusan pemilu, urusan pilpres baru kemudian diproses. Jadi kalau misalnya Cak Imin betul memenuhi persyaratan, sudah terpilih menjadi wakil presiden, bisa diproses,” ujar Ketua Majelis Syura Partai Masyumi ini.
Namun, Abdullah menyinggung bahwa KPK yang diketuai oleh Firli Bahuri berada dibawah Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Sehingga, kata dia, semua masuk proses di Istana.
“Hari ini Anda tahu bahwa KPK itu sudah milik Istana, jadi sehingga demikian semua masuk proses Istana. Jadi kalau Istana mau, ya seperti itu. Misalnya Cak Imin berada di kubu sana, KPK tidak ngomong apa-apa. Begitu Cak Imin bergabung dengan Anies Baswedan, langsung kemudian ditersangkakan seperti itu,” jelas dia.
Oleh karena itu, Abdullah sudah memberitahu kepada partai pengusung Anies dan Cak Imin yakni Partai NasDem dan PKB harus siap menghadapi hal tersebut. “Saya dapat ilmu baru dari Gus Choi (Effendy Choiri), bbahwa ini proses langit. Proses langit itu yang jadi, enggak bisa kita rasionalkan,” pungkasnya.