Jaringan Aktivis Nusantara Apresiasi Kinerja Satgassus TPPO Polri

Jakarta – Koordinator Jaringan Aktivis Nusantara Romadhon Jasn mengapresiasi kinerja Satuan Tugas Khusus (Satgassus) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polri. 

Berdasarkan hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan, sejumlah 86,1 persen responden menyatakan puas atas kinerja Kepolisian RI memberantas TPPO melalui Satgassus bentukan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tersebut.

Sejauh ini, menurut Romadhon, Satgassus TPPO yang dipimpin oleh Wakabareskrim Polri Irjen Polisi Asep Edi Suheri tersebut, sudah banyak melakukan langkah penegakan hukum, dengan menangkap para pelaku dan menyelamatkan banyak korban.

"Tentunya ini sangat menggembirakan. Setidaknya selama ini kita ketahui banyak sekali penangkapan yang dilakukan oleh Satgassus Polri dan masyarakat juga makin sadar untuk melakukan laporan," ujar Romadhon kepada wartawan, Kamis, 31 Agustus 2023.

Hasil survei LSI tersebut, menurut dia, menandakan kinerja Kepolisian sudah mengalami peningkatan dan kepercayaan publik terus terbangun. 

"Bicara kinerja penegakan hukum dalam memberantas TPPO berjalan optimal sebagaimana harapan kita selama ini dan itu sesuai harapan Presiden Jokowi yang melihat isu ini sangat krusial untuk diperangi," kata Romadhon.

Dengan langkah penegakan hukum ini, menurut Romadhon, akan ada efek jera pada para pelaku atau aktor-aktor yang 'membekingi'. Masyarakat pun menjadi makin sadar untuk mawas diri sehingga tidak menjadi korban.

Diketahui, Lembaga Survei Indonesia (LSI) melakukan survei terhadap 1.220 responden pada 3 hingga 9 Agustus 2023.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan, 35 persen responden mengetahui salah satu kasus TPPO adalah penjualan ginjal yang melibatkan WNI di Kamboja. Responden yang mengetahui kasus ini, sebanyak 86,1 persen merasa puas dengan kinerja Polri. "Isu ini diapresiasi oleh masyarakat," kata Djayadi, Rabu, 30 Agustus 2023.

Survei LSI ini dilakukan dengan populasi seluruh warga negara Indonesia yang mempunyai hak pilih dalam pemilihan umum. Mereka sudah berumur 17 tahun atau lebih atau sudah menikah, ketika survei dilakukan. 

Margin of error dari survei ini sekitar 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen berdasarkan multistage random sampling.