Keluarga Buka Suara soal Tudingan Imam Masykur Diduga Jual Obat Ilegal

Aksi solidaritas Masyarakat Aceh untuk Almarhum Imam Masykur
Sumber :
  • VIVA/Dani Randi

Banda Aceh – Keluarga Imam Masykur yang merupakan korban penganiayaan oleh oknum Paspampres hingga tewas hanya mengetahui korban sebagai penjual kosmetik di Jakarta.

Hal itu dikatakan Sanusi yang merupakan keluarga korban. Sanusi menyebut, sebelum ke Jakarta, Imam Masykur hanya mengatakan bahwa ia bekerja sebagai penjual kosmetik.

“Keluarga hanya tahu dia penjual kosmetik di sana, sebagaimana dia pamit ke keluarga untuk merantau ke Jakarta,” kata Sanusi kepada wartawan di Banda Aceh, Rabu, 30 Agustus 2023.

Menurut Sanusi selama ini Imam Masykur masih bekerja dengan orang lain dalam bekerja untuk menjual kosmetik. Terkait soal obat ilegal, ia juga tidak mengetahui soal itu.

“Dia setahu saya masih bekerja sama orang, apakah ada join dengan orang lain itu kita tidak tahu,” katanya.

Apapun pekerjaanya, kata Sanusi, pihaknya ingin aparat berwenang bisa mengusut kasus tersebut. Dari laporan yang dia terima, rekan-rekan Imam Masykur dalam berjualan kosmetik juga kerap mendapat penyiksaan dan penculikan oleh oknum TNI di Jakarta.

“Apapun pekerjaannya, yang kami tidak terima adalah penyiksaan itu. Kami harap ini yang terakhir,” ucapnya.

Imam Masykur merupakan warga Bireuen, Aceh yang jadi korban penganiayaan yang dilakukan oleh tiga oknum TNI, satu diantaranya bertugas sebagai Paspampres.

Sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghubungi keluarga untuk meminta uang Rp 50 juta untuk diserahkan ke pelaku penculikan terhadap dirinya.

Namun, karena kondisi keuangan keluarganya yang kurang, Imam Masykur akhirnya dihabisi dan jasadnya dibuang ke sungai.