Putu DPR Harap Reog Ponorogo Secepatnya Disahkan Unesco Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia
- istimewa
Jakarta - Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menemui Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko dalam kunjungan kerja ke Jawa Timur, beberapa hari lalu. Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana sempat datangi proyek Monumen Reog dan Museum Peradaban (MRMP) di Gunung Gamping, Sampung, Ponorogo.
Putu Supadma mengapresiasi ikhtiar Bupati Sugiri karena gagasan menarasikan sejarah dan kemuliaan Reog Ponorogo melalui monumen serta museum. Bagi dia, dengan keberadaan MRMP sebagai diplomasi perkuat identitas nasional yang kaya akan warisan budaya.
"Jadi, ini bukan hanya tentang fisik setinggi 126 meter. Tetapi, juga tentang warisan budaya yang harus dijaga, dirawat dan dimuliakan sepanjang masa," kata Putu dalam keterangannya, Jumat, 25 Agustus 2023.
Pun, dia berharap Presiden RI Jokowi bisa hadir berikan afirmasi agar proyek MRMP bisa terwujud pada 2024. Kata Putu, dengan kedatangan Jokowi di Ponorogo akan berikan semangat bahwa bangsa Indonesia punya kekayaan, kemuliaan warisan luhur bangsa yaitu Reog di Ponorogo.
"Salah satu caranya dengan menjadikan proyek ini menjadi proyek Strategis Nasional (PSN) yang salah satunya menghadirkan berbagai BUMN untuk mendukung terselesaikannya proyek ini," jelas legislator Partai Demokrat tersebut.
Menurut dia, kawasan MRMP dibangun dengan dilengkapi ruang sarana kepada pelaku UMKM. Kemudian, ditambah suatu area pertunjukan komprehensif dan besar, open air dan akan ada tempat yang jadi supporting atau ikon utama dalam membangun kepariwisataan Kabupaten Ponorogo.
Putu menuturkan dengan faktor itu, sisi budaya pariwisata Ponorogo bisa terangkat dan digaungkan.
"Penghargaan dan apresiasi untuk Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, sahabat saya yang begitu luar biasa mencurahkan gagasan, visi serta pengabdiannya untuk mengimplementasikan dan melestarikan budaya secara khusus menghadirkan monumen dan museum di tengah era globalisasi yang semakin kuat," tutur politikus asal Bali tersebut.
Lebih lanjut, dia menyebut proyek tersebut bisa jadi strategi meningkatkan kunjungan wisatawan. Selain itu, menurut dia, juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor UMKM bagi masyarakat Ponorogo dan Jawa Timur.
Putu menilai Indonesia sejatinya diwarisi peradaban masa lalu yang luar biasa. Ia menyebut Indonesia sebagai negeri berlimpah seni budaya. Namun, banyak pihak kurang beri perhatian terhadap warisan budaya yang adiluhung.
Ia pun berharap keberadaan MRMP bisa menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain di Tanah Air. Dalam konteks ini, kata dia, MRMP di Ponorogo ini bisa jadi contoh budaya fundamen, modal dan simbol bagi negara untuk lestarikan warisan luhur budaya bangsa di era modern.
"Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung dan berdoa bersama agar Reog Ponorogo secepatnya di sahkan Unesco menjadi warisan agung budaya tak benda dunia, agar tidak diklaim oleh negara lain," sebut Putu.
Sementara, Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko menyampaikan terima kasih kepada BKSAP yang datang untuk berikan dukungan dengan melihat secara langsung progress pembangunan proyek MRMP. Dia mengaku berdiskusi dengan pimpinan BKSAP DPR seperti Fadli Zon dan Putu Supadma
"Kami diskusi panjang lebar, dan mereka sangat paham budaya. Seperti bapak Putu Rudana yang juga Ketua Asosiasi Museum Indonesia. Lalu, pak Fadli Zon sebagai ketua umum SNKI," ujar Sugiri
Sugiri menyebut proyek ini kedepan sebagai pelecut pariwisata dan penunjang ekonomi masyarakat kabupaten Ponorogo dan sekitarnya. Dia bilang puluhan ribu orang termasuk seniman hingga pengrajin mengais rezeki dari reog.
"Jadi, kita sangat membutuhkan dukungan yang besar. Ada pengrajin reog, pemain reog, seniman, sanggar jumlahnya sekitar 21.000 orang. Nah artinya, reog menjawab tantangan pengangguran, ini penting," lanjut Sugiri.
Dia menuturkan, MRMP ini nanti punyai tinggi 126 meter. Bahkan, kata dia, beberapa meter jauh lebih tinggi daripada Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali.
Ia menyebut MRMP juga akan ditonjolkan dengan menceritakan peradaban Ponorogo, mulai pendidikan, pesantren, budaya, karakter, dan kesenian. Dia berharap dengan demikian, Ponorogo tidak hanya dipandang dari objek alam saja.
"Tapi, ketika masuk ke dalam museum dia akan memahami karakternya. Lalu, kami bisa menempatkan ponorogo menjadi kota wisata yang maju," ujarnya.