Faktor Jokowi Dinilai Jadi Penguat Elektabilitas Prabowo

Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya.

Jakarta – Faktor Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai menjadi penguat elektabilitas calon presiden (Capres) Prabowo Subianto dalam bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Hal itu dikemukakan Pengamat Politik Universitas Airlangga, Prof Kacung Marijan.

“Kira-kira sejak bulan April Pak Prabowo kan rebound, karena sebelumnya pada tahun 2021, awal 2022 Pak Prabowo itu sudah paling tinggi,” katanya,  Selasa, 22 Agustus 2023.

Dia menambahkan, "Mulai April mulai rebound, jadi Pak Prabowo naik lagi, nah ini tidak lepas dari semakin intensnya Pak Prabowo berkunjung ke beberapa titik termasuk juga dekatnya dengan Pak Jokowi."

Menhan Prabowo Subianto menerima kunjungan selebgram dan komika di kantornya

Photo :
  • dok Tim Prabowo

Prof Kacung melanjutkan, masyarakat melihat Prabowo akan melanjutkan program serta kebijakan Presiden Jokowi. Hal ini juga ditengarai menjadi alasan meningkatnya elektabilitas capres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) tersebut.

“Apalagi juga pandangan bahwa Pak Prabowo akan meneruskan program-program Pak Jokowi itu juga membuat pemilih yang awalnya agak ragu itu bisa kembali untuk percaya kepada Pak Prabowo,” kata Prof Kacung. 

Dalam berbagai kesempatan, Prabowo selalu menemani kunjungan kenegaraan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi. Lantaran itu, jika ditelisik lebih jauh, adanya kedekatan antara Prabowo dengan Presiden Jokowi turut membuat elektabilitas Prabowo sangat signifikan. 

Dari berbagai lembaga survei, Prabowo kerap mengungguli perolehan dukungan suara dari capres Ganja Pranowo dan Anies Baswedan. Seperti dari survei yang dilakukan lembaga survei Voxpol Center Research & Consulting pada periode 24 Juli – 2 Agustus 2023. Di dalam survei itu, Prabowo meraup dukungan sebesar 36,5 persen. 

Angka itu lebih tinggi dibandingkan yang didapat oleh Ganjar sebesar 30,4 persen dan Anies yang meraup dukungan dari masyarakat sebesar 26,4 persen.