Menhub soal Rakor Polusi Udara: Seluruh Kementerian Sepakat Terapkan WFH
- Biro Pres dan Media Istana Kepresidenan.
Jakarta – Menteri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia, Budi Karya Sumadi mengungkap isi rapat koordinasi penanganan polusi udara yang dilakukan oleh beberapa pejabat serta kementerian di Ibu Kota di Kemenkomarves beberapa waktu lalu.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Menkomarves, Luhut Binsar Pandjaitan. Adapun salah satu dari kesepakatan yang diambil dalam rapat koordinasi tersebut adalah seluruh kementerian setuju dengan menerapkan Work From Home (WFH) bagi karyawannya.
"Ya dalam rapat dengan pak Menkomarves, salah satu rekomendasinya kita bersama-sama ya, seluruh kementerian sepakat untuk WFH," kata Menhub Budi Karya Sumadi kepada wartawan di Kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu, 20 Agustus 2023.
Sementara itu, Menhub Budi mengatakan akan segera membahas dengan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Abdullah Azwar Anas untuk menerbitkan surat edaran (SE) terkait hal itu. "Ini lagi kita bahas Menpan RB untuk dapat dikeluarkan (SE) jadi ini akan efektif," katanya.
Tak hanya itu, lanjut Menhub Budi, modifikasi cuaca juga akan disiapkan oleh Kementerian LHK dalam rangka memperbaiki kualitas udara di DKI Jakarta. "Dan juga mungkin akan dilakukan modifikasi cuaca ya sekitar tanggal 21," ucap dia.
Diketahui, sejumlah pejabat menghadiri rapat yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terkait polusi udara di Ibu Kota. Rapat itu dipimpin langsung oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Heru Budi menyampaikan bahwa Menteri Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan meminta kepada seluruh kementerian menerapkan Work From Home (WFH) guna memperbaiki kualitas udara di Ibu Kota.
"Tadi pak menteri mengarahkan untuk Work From Home. Nanti semua kementerian WFH," kata Heru di Kantor Kemenko Marves, Jumat, 18 Agustus 2023.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengatakan pemerintah akan menerapkan teknologi modifikasi cuaca (TMC) untuk memperbaiki kualitas udara di Jabodetabek. Rencananya modifikasi cuaca itu dilakukan mulai pekan depan.
Dalam rapat tersebut, Siti menyampaikan beberapa hal, salah satunya fenomena yang dinamakan Street Canyon. Fenomena tersebut merupakan kondisi udara di Ibu Kota yang terperangkap karena adanya gedung-gedung tinggi hingga kondisi geomorfologi.
Dampak dari fenomena Street Canyon itu, kata Siti, dapat menyebabkan polusi udara hanya berputar-putar. Oleh sebab itu, modifikasi cuaca sangat diperlukan untuk mengatasi polusi tersebut.
"Artinya, udara yang polutif itu bergerak begini-begini aja gitu, kagak bisa ke mana-mana. Maka kita akan lakukan modifikasi cuaca," kata Siti.