Soal Karyawan KAI Terduga Teroris, Kapolri: Jaringannya Didalami
- VIVA/Yeni Lestari
Jakarta – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah menangkap DE (28), karyawan PT KAI yang diduga terlibat aksi terorisme. DE disebut hendak melakukan penyerangan ke Mako Brimob dan markas TNI.
Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, saat ini pihaknya tengah mendalami jaringan teroris yang diikuti oleh DE.
"Saat ini sedang dilakukan pengembangan, apakah dia berdiri sendiri atau dia memiliki jaringan yang lain," ujar Sigit di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Kendati demikian, Sigit belum mau berbicara lebih detail terkait aksi terorisme ini. Namun, jenderal bintang empat itu berjanji akan memberikan update terkait kasus terorisme itu.
"Nanti pada saatnya akan diinformasikan," katanya.
Karyawan PT KAI sekaligus terduga teroris berinisial DE ditangkap Densus 88 Anti-teror Polri di Bekasi, Jawa Barat pada Senin, 14 Agustus 2023. Densus 88 menemukan belasan senjata api saat menggeledah rumahnya.
Juru Bicara Densus 88 Anti-teror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan, DE berniat menyerang Markas Polri dan TNI.
"Memiliki niatan atau rencana untuk melakukan aksi kembali ke Mako Brimob yang di Kelapa Dua dan Mako Brimob yang di Jawa Barat. Juga terhadap beberapa markas tentara yang sudah dikenali atau ditandai, diprofiling oleh yang bersangkutan," kata Aswin dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa, 15 Agustus 2023.
Aswin mengatakan DE pertama kali bergabung pada jaringan Mujahidin Indonesia Barat (MIB) pada tahun 2010 lalu. Saat itu, jaringan Mujahidin Indonesia Barat dipimpin oleh WM.
"Yang bersangkutan tahun 2010 pernah bergabung dengan jaringan Mujahidin Indonesia Barat itu pimpinannya WM itu sudah pernah ditangkap namun setelah itu memang jemaahnya bubar, jemaahnya menyebar salah satunya DE," ucap Aswin.
Kemudian, pada tahun 2014, DE menyatakan sumpah setia atau baiat ke organisasi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
"Tahun 2014 DE pertama kali sekali menyatakan baiat kepada amir ISIS. Dari situ mulai dia melakukan aktivitasnya persiapan (serangan teroris)," ucapnya.
Usai menyatakan sumpah setia kepada ISIS, tersangka teroris DE mulai aktif melakukan latihan hingga mengumpulkan peralatan yang dibutuhkan diduga untuk aksi terorisme.
Tak hanya itu, DE juga aktif menyebarkan propaganda melalui akun media sosial baik Facebook maupun YouTube.
"Sampai beberapa akun sebelumnya sudah di-report dan ditutup Facebook maupun YouTube karena diduga mempropaganda aksi terorisme. Namun yang bersangkutan seperti biasa, berganti akun lagi, memposting lagi dan lebih private belakangan ini," ujar Aswin.