Kasus Bayi Tertukar 1 Tahun, Plt Bupati Bogor: Harus Tes DNA

Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan
Sumber :
  • Antara

BogorPlt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor akan menengahi kasus bayi tertukar di RS Sentosa dengan menginstruksikan keterlibatan dinas kesehatan.

Menurutnya, persoalan biologis harus segera diselesaikan dan jangan ada pihak yang ngotot mempertahankan.

"Saya masih belum dapet laporan resmi dari dinkes. Mungkin secepatnya kami sampaikan, kami tanyakan. Ada solusi kan itu kan DNA ya Saya sudah baca, tapi mungkin nanti secara teknis kedinasan belum untuk mengambil langkah-langkah, mungkin nanti nunggu laporan resmi dari Dinkes," kata Iwan kepada wartawan, Senin 14/8/2023).

Iwan menyebut adanya kelalaian dari pihak rumah sakit dan berharap kejadian serupa tidak terulang. Untuk menyelesaikan kasus ini pihak yang diduga tertukar bayi harus melakukan tes DNA.

Rusdy Ridho pengacara dari Siti Mauliah, ibu yang diduga bayinya tertukar, lapor ke Polres Bogor

Photo :
  • Muhammad AR/Bogor


"(RS swasta, pengawasan nya?) Mungkin nanti, ini kelalaian ya dari temen-temen (pihak rumah sakit), mudah-mudahan tidak terjadi lagi. Tapi kan udah ada solusinya, urusannya biologis, tidak bisa saling ngotot dan saling keukeuh mempertahankan. Kan ini nanti kalo tidak yakin harus tes DNA juga, kalo emang jelas terduga ya artinya harus ditukar dengan kita (pemerintah) sebagai penengah bagusnya gimana," jelasnya.

Siti Mauliah, ibu yang diduga bayinya tertukar di rumah sakit Bogor

Photo :
  • Muhammad AR/Bogor

Untuk penyelesaiannya, lanjut Iwan, dirinya sudah menginstruksikan dinas kesehatan menyelesaikan permasalahan ini. Termasuk dugaan adanya pelanggaran prosedur serta kode etik yang dijalankan rumah sakit. Termasuk sanksi yang akan diberikan kepada pihak rumah sakit.

"(Dinas kesehatan turun langsung) Harus, saya perintahkan kadinkes untuk menyelesaikan permasalahan yang luar biasa ini. Ya ini kelalaian yang sudah terjadi, mungkin ada aturannya apa, saya belum mempelajari terkait RS itu, syarat dan aturan main, prosedur tetap, kode etik dan lain sebagainya, mungkin ada sanksi kalo menurut saya, karena ini kelalaian yang berdampak cukup luar biasa," tegasnya.