Cerita Letda Enzo Allie Saat di Akmil Magelang 4 Tahun: Saya Belajar untuk Jadi Perwira
- YouTube TNI AD
VIVA – Letda Inf Enzo Zenz Allie adalah salah satu perwira remaja Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.
Pria keturunan Prancis ini merasa bangga usai dilantik jadi perwira remaja TNI AD. Hal itu diungkapkan dalam sebuah podcast yang tayang di kanal YouTube TNI AD pada 29 Juli 2023.
“Bagi saya itu ada satu kata yang saya bilang bahagia. Sangat bangga dengan apa yang saya capai selama empat tahun saya pendidikan di AKMIL yang merupakan langkah terakhir saya sebagai Taruna dan juga langkah awal saya berkarya di TNI Angkatan Darat ini,” ungkapnya dikutip VIVA dari tayangan YouTube TNI AD, Senin, 31 Juli 2023.
Tak hanya dirinya yang merasa bangga dan bahagia, sang ibu juga turut bahagia anaknya bisa menjadi perwira remaja TNI AD. Usai dilantik, Letda Inf Enzo Zenz Allie memasangkan topi miliknya di kepala sang ibu.
“Sampai ibu saya sendiri juga bahagia sekali sampai nangis. Saya sendiri pun membanggakan ibu saya itu sangat luar biasa sekali bagi saya. Semua saya minta doa restu, minta tolong kemudahan, terus kelancaran, sama selama pendidikan ini saya berhasil bisa memakai topi (TNI AD) ini di Istana, saya bisa kenakan topi ini di kepala ibu saya. Alhamdulillah tercapai semua,” jelasnya.
Diketahui bahwa sejak kecil Letda Inf Enzo Zenz Allie atau biasa dipanggil Enzo Allie ini sejak kecil tinggal di Prancis. Namun ketika SMP ia pindah ke Indonesia karena sang ayah meninggal dunia.
Setelah menyelesaikan pendidikan SMA, Enzo Allie mendaftarkan diri ke Akademi Militer (Akmil) di Lembah Tidar, Magelang, Jawa Tengah. Ia pun masuk sekali tes karena persiapannya yang sudah matang.
“Alhamdulillah saya waktu itu sekali tes waktu itu sekali tes saya masuk, alhamdulillah dengan persiapan saya selama saya SMA pun, sebelum SMA juga saya persiapkan, Alhamdulillah diterima,” kata Enzo.
“Terus lanjut lagi kita ke tahap Candradimuka. Itu 3 bulan sama rekan yang polisi, saat itu lanjut 3 bulan ini di 3 matra. Bagi saya selama empat tahun ini banyak sih cerita. Banyak sekali cerita yang saya alami dan juga dilewati dan saya berhasil saya bisa bertahan, Survive,” sambungnya.
Ia juga bercerita selama empat tahun menjadi Akmil di Lembah Tidar Magelang, Jawa Tengah. Yakin pada diri sendiri menjadi kunci ia bisa bertahan.
“Selama empat tahun ini, bagaimana saya bisa bertahan, pertama ada keyakinan terhadap diri sendiri. Karena yang penting bagi saya itu yakin dengan diri sendiri bahwasanya saya itu bisa, saya itu mampu,” bebernya.
Kesulitan berbahasa Indonesia juga jadi masalah saat tinggal di Indonesia. Sebelum Akmil, ia mengaku bahwa Bahasa Indonesianya sangat kurang.
“Saya juga singkat cerita, saya juga orangnya ini sebelum masuk (Akmil), saya juga bahasa Indonesia kurang. Sebenarnya agak kurang bahasa Indonesia,” ujarnya.
“Jadi bagi saya itu ada kesulitan lah tapi buat saya kesulitan itu saya harus hadapi dan saya harus belajar, jadi kekurangan saya harus miliki saya harus asah lah, agar saya dipersiapkan nanti ke depan saya letnan dua,” imbuhnya.
Selama empat tahun menjalani Akmil, Enzo Allie banyak mempelajari berbagai ilmu, mulai dari mempelajari membangun karakter, belajar melatih fisik, dan juga belajar menjadi kepribadian yang lebih baik sebelumnya. Intinya, ia banyak belajar untuk menjadi perwira yang diinginkan oleh satuan.
"Intinya selama empat tahun ini saya belajar untuk menjadi seorang perwira atau menjadi seorang Danton (komandan pleton) yang diinginkan oleh satuan,” pungkasnya.