Pengakuan Jokowi saat Tinjau Perbaikan Jalan Solo-Purwodadi: Dari Saya Kecil Nggak Pernah Beres

Presiden Jokowi didampingi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo serta Menteri PUPR
Sumber :
  • Biro Pers Sekretariat Presiden

Jawa Tengah – Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau perbaikan atau rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi, di Sragen, Jawa Tengah, yang menurutnya sering dilalui semasa dirinya kecil.

"Memang khusus untuk jalan ini, ini memang saya dari kecil saya kan tiap hari, tiap hari saya lewat jalan ini, nggak pernah beres," kata Jokowi saat meninjau jalan penghubung Surakarta-Gemolong-Purwodadi di sela kunjungan kerja di Jawa Tengah, Minggu.

Dalam keterangan yang ditayangkan melalui video Youtube Sekretariat Presiden, tampak Jokowi didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono.

Presiden mengatakan secara umum wilayah Jawa Tengah sudah memiliki cukup banyak jalan yang baik, jika dibandingkan provinsi lain.

Presiden Jokowi dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo

Photo :
  • Istimewa

"Jawa Tengah untuk kemantapan, jalan-jalan provinsi-nya bagus, kalau saya bandingkan kemarin di Sumatera rata-rata 60-an persen, di sini tadi saya dapat laporan dari Kementerian PU sudah 88 persen baik," ujarnya.

Namun, khusus jalan yang sering dilaluinya semasa kecil itu, memang perlu dilakukan perbaikan dengan konstruksi yang lebih baik karena tanahnya labil.

Rekonstruksi Jalan Raya Surakarta-Gemolong-Purwodadi dilakukan dengan teknik pengecoran yang tebal, yang diharapkan bisa bertahan lebih lama.

"Kalau konstruksinya seperti ini memang dua kali lebih mahal, tapi saya kira untuk pemakaian, mungkin bisa lebih dari 10 tahun akan baik, karena kalau pakai aspal hampir mungkin nggak ada dua tahun rusak lagi, hampir dua tahun nggak beres lagi," ucap Presiden.

Presiden berharap dengan konstruksi baru, jalan yang menghubungkan Solo-Purwodadi akan bertahan lama.

"Karena ini konstruksinya, tebalnya yang untuk mejanya saja 10 cm, di atasnya ada lagi 25 cm, cor lagi," jelasnya.

Dia mengatakan secara jangka pendek perbaikan jalan dengan sistem konstruksi tersebut cukup mahal, namun secara jangka panjang akan lebih murah. Menurutnya sistem konstruksi itu hanya akan diterapkan pemerintah pada jalan-jalan yang tanahnya labil.

Lebih jauh Jokowi menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah tengah gencar mempercepat perbaikan jalan-jalan provinsi, kabupaten dan kota yang dibagi dengan dua tahap, dengan anggaran masing-masing tahap Rp7 triliun.

"Yang kita (pemerintah) anggarkan pada tahap pertama ini Rp7 triliun, nanti tahapan kedua Rp7 triliun untuk tahun ini," tutur Jokowi. (Ant/ANTARA)