Kader NU Babak Belur Dianiaya Mahasiswa WNI di Mesir
- www.pixabay.com/bykst
Jakarta – Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama (IKANU) Indonesia Mesir buka suara terkait dengan dugaan aksi pengeroyokan yang dilakukan oleh oknum mahasiswa asal Sulawesi di Mesir. Aksi pengeroyokan itu dikecam karena dinilai kontraproduktif.
Sekretaris Jenderal IKANU, Anis Masduqi menyebut perilaku oknum mahasiswa itu tak menggambarkan almamater tempatnya berasal. Dia menyoroti bahwa aksi itu sudah mengkhianati garis ajaran yang telah diberikan.
"Kenyataan terkutuk yang sangat disayangkan semua pihak, tindakan rendah, bodoh, hina, dan kontraproduktif, serta mengkhianati garis ajaran yang diperjuangkan Universitas Al-Azhar sebagai almamater," kata Anis, dalam keterangannya, Sabtu 22 Juli 2023.
Imbas aksi pengeroyokan itu, mengakibatkan salah satu korban berinisial F (19) mengalami luka-luka lebam di sekujur tubuhnya hingga trauma. F diketahui sebagai salah satu kader PCINU Mesir.
Maka itu, atas kejadian tersebut Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama (IKANU) Mesir menyatakan kecaman keras dan mengutuk aksi kekerasan terhadap kader PCINU Mesir. Anis juga minta Duta Besar RI di Mesir untuk bersikap tegas.
“Memberikan perlindungan hukum kepada korban, melakukan investigasi dan tidak mentolelir tindakan kekerasan dalam bentuk apapun,” lanjut Anis.
Dia juga mendorong pihak berwajib untuk segera mengusut tuntas dan memproses perbuatan pidana pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku. Lalu, ia juga meminta Duta Besar RI di Mesir beserta jajarannya untuk melakukan langkah-langkah strategis dan antisipatif.
“Sehingga kekerasan fisik dan aksi kriminal yang dilakukan mahasiswa Indonesia di Mesir tidak terjadi lagi,” ujar Anis.
Pun, ia menyinggung agar semua elemen mahasiswa Indonesia di Mesir untuk mengedepankan akal sehat dan dialog untuk menyelesaikan masalah, menghindari kekerasan fisik dan perusakan.
Dugaan kasus penganiayaan terhadap F, mahasiswa asal Kudus, Jawa Tengah ini diduga terjadi pada 12 Juli 2023. F saat ini tengah menempuh studi di Mesir.
Aksi kriminal tersebut diduga terjadi dikediamannya di Mansouriyah 4B flat 2. Pelaku diduga mencapai 15 orang, yang merupakan oknum organisasi KKS.
Tak hanya itu, para pelaku dengan beringas merusak rumah korban. Kemudian, perusakan fasilitas juga terjadi di kantor sekretariat mahasiswa Jawa Tengah dan Yogyakarta.
Aksi penganiayaan yang menimpa korban tersebut merupakan kali keduanya. Korban pertama kali dianiaya usai bermain bola di Nadi Gamaliya pada 9 Juli 2023, dan tak ada sanksi apapun.