Telat Dijemput Bikin Lukas Enembe 'Ngambek' Ogah Dirujuk ke RSPAD

Gubernur Papua yang juga tersangka suap dan pencucian uang, Lukas Enembe
Sumber :
  • Antara

Jakarta - Pengacara Gubernur nonaktif Papua Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona, buka suara soal permasalahan kliennya yang sempat menolak dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat, saat kondisi kesehatannya semakin memburuk.

Petrus menyebut Lukas Enembe semula ingin dirujuk ke RSPAD. Namun, berujung ngambek lantaran sudah menunggu dua jam dan tidak ada tim yang datang menjemputnya. Lukas Enembe dijadwalkan berangkat ke RSPAD Gatot Subroto pukul 19.00 WIB.

"Pak Lukas itu 'ngambek', ngambeknya kenapa? Hari Sabtu itu dia sudah direkomendasikan dokter untuk ke rumah sakit, jam 19.00 WIB dia tunggu juga tidak dijemput-jemput, sementara baru dijemput jam 21.00 WIB," kata Petrus kepada wartawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Senin, 17 Juli 2023.

Gubernur Papua Lukas Enembe di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Karena lama menunggu, Lukas lantas tertidur. Tim yang akan membawa Lukas ke RSPAD lantas menjemputnya pada hari Minggu, 16 Juli 2023. Namun, saat itu Lukas tidak ingin dirujuk ke RSPAD meskipun kondisinya sudah sangat memburuk.

 

"Nah, Minggu-nya diajak untuk ke rumah sakit tapi beliau bilang enggak usah, sementara kondisinya sudah drop," jelasnya.

"Drop-nya terbukti dari mana? Maaf nih, buang air besar dan kecil saat tidur dan yang membantu mengurusnya itu sesama tahanan sehingga kemarin tahanan ada lima atau enam orang menjelaskan kepada saya bahwa pak Lukas ini, maaf yah sudah parah sekali," sambung Petrus.

Lukas Enembe drop

Diberitakan sebelumnya, Petrus Bala Pattyona, pengacara Lukas Enembe, mengatakan kondisi kesehatan kliennya makin drop pada Minggu, 16 Juli 2023 siang. Atas dasar tersebut, Lukas Enembe kemudian dilarikan ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.

Gubernur Papua Lukas Enembe Tiba di RSPAD Gatot Subroto

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

"Jadi benar benar sudah drop kondisi Pak Lukas. Kesehatannya sudah menurun. Sedangkan Senin sudah mulai sidang lagi," kata Petrus dalam keterangannya, Senin, 17 Juli 2023.

Petrus mengatakan informasi terkait kondisi Lukas Enembe yang semakin drop itu pertama kali diberitahukan Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat itu, Jaksa KPK meminta agar Petrus membujuk Lukas sehingga mau dibawa ke RSPAD.

"Saya dapat kabar itu Sabtu, Bapak Lukas sudah bersedia dibawa ke rumah sakit, tapi karena kondisi kesehatannya yang sudah drop, tapi ditunggu sampai pukul 19.00 WIB tak kunjung dibawa dan baru mau dibawa pukul 21.00 WIB dimana Pak Lukas sudah tidur," ungkapnya.

"Besoknya, hari Minggu, KPK baru mau bawa Pak Lukas ke RSPAD, tapi Pak Lukas sudah kadung kesal, jadi tidak mau dibawa ke RSPAD," tukas Petrus. 

Merasa kesulitan, Jaksa KPK kemudian mengontak Petrus untuk minta bantuan membujuk Lukas Enembe. Petrus menyebut kondisi Lukas Enembe sudah sangat drop lantaran tidak ada makanan yang masuk. Kaki Lukas Enembe pun terlihat bengkak.

Tak hanya itu, Lukas Enembe juga disebut sudah buang air besar dan kecil di atas tempat tidurnya. Muntah juga di atas tempat tidur.

Saat Petrus dan adik Lukas, Elius Enembe datang dan melihat kondisi kesehatannya serta membujuk, barulah Lukas Enembe mau dilarikan ke RSPAD. Setelahnya, Karutan pun mengontak dokter KPK agar membuat surat rujukan.

Sidang kasus suap dan gratifikasi yang menjerat Lukas Enembe ditunda hingga 1 Agustus 2023. Hal ini dikarenakan, Lukas Enembe telah dibantarkan ke RSPAD Gatot Subroto buntut kondisinya yang semakin melemah.

Majelis Hakim memutuskan pembantaran terhadap Lukas Enembe dimulai sejak 16 Juli hingga 31 Juli 2023.