Kepala BP2MI: Kebanyakan PMI ingin Kerja di Jerman
- Dok. Istimewa
Jakarta - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) melepas 13 pekerja migran Indonesia (PMI) dalam program goverment to goverment (G to G) untuk sektor perawat ke luar negeri. Rencananya, mereka akan bekerja di Jerman.
“Kami bangga memberangkatkan atau melepas 13 orang PMI dalam rangka program G to G ke negara penemparan Jerman untuk sektor kesehatan,” kata Kepala BP2MI, Benny Rhamdani melalui keterangannya pada Senin, 10 Juli 2023.
Memang, kata dia, Jerman merupakan negara idola yang banyak diinginkan para PMI. Sebab, lanjut Benny, Jerman memiliki UU Ketenagakerjaan yang memperhatikan para pekerja. Bahkan, upah di Jerman paling tinggi dibandingkan negara lain penempatan PMI.
“Jerman menjadi idola untuk skema G to G, karena UU ketenagakerjaan yang berpihak pada negara asing dan menyediakan gaji relatif tinggi,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Hanura ini.
Menurut dia, kerja-kerja yang dilakukan PMI di luar negeri tidak bisa dianggap remeh. Terlebih, mereka adalah pahlawan devisa untuk kas negara. Sehingga, kata dia, penempatan kerjanya harus digelorakan agar mimpi anak-anak muda bangsa Indonesia yang ingin bekerja ke luar negeri menjadi kenyataan.
Apalagi, kata Benny, dalam Pasal 27 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 telah disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan kehidupan yang layak.
“Itu hak tugas negara adalah memfasilitasi negara kepada rakyat. Kita tidak menginginkan ada pihak yang menghinakan PMI, bahkan sampai memandang remeh. Seluruh aparat negara harus memiliki mindset yang baru, bahwa kita sebagai aparatur negara hadir di negara ini melayani PMI," jelas dia.