Korban Keracunan Olahan Daging Kurban di Surabaya Capai 71 Orang, Pemkot Turun Tangan
- VIVA/Nur Faishal
Surabaya – Korban keracunan massal olahan daging kurban di Kalilom Lor Indah, Kelurahan Tanah Kedinding, Kecamatan Kenjeran, Kota Surabaya, Jawa Timur, ternyata berjumlah 71 orang. Banyaknya korban membuat Dinas Kesehatan Pemerintah Kota Surabaya turun tangan. Para korban ditangani secara serius, baik yang dirawat Puskesmas maupun rumah sakit.
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 22 pasien dengan gejala ringan dirawat dan diobati di Puskesmas terdekat masing-masing rumah korban. Sebanyak 23 pasien lainnya dirawat secara intensif di Puskesmas Tanah Kali Kedinding.
Ada juga 14 pasien yang kondisinya sudah stabil dirawat inap di Puskesmas Tanah Kali Kedinding. “Lalu ada 12 pasien lainnya dirujuk ke rumah sakit dan Puskesmas Ranap (rawat inap) terdekat di sekitar wilayah Puskesmas Tanah Kali Kedinding Surabaya,” kata Nanik dalam keterangannya, Sabtu, 1 Juli 2023.
Korban yang dirawat di rumah sakit sebanyak delapan orang. Tiga korban dirawat di RS Unair, empat korban dirawat di RSUD dr Soewandhie, dan satu korban dirawat di RS Mitra Keluarga Kenjeran. Nanik memastikan bahwa Puskesmas Tanah Kali Kedinding melakukan pemantauan intensif terhadap pasien korban keracunan tersebut.
Puskesmas Tanah Kali Kedinding juga telah mengirimkan sampel makanan yang dicurigai jadi penyebab keracunan massal. “[Sampel itu] untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium berkoordinasi dengan Dinkes Surabaya. Terdapat empat jenis sampel yang dikirim ke laboratorium, yakni sate, gule, krengsengan, dan air,” ungkap Nanik.
Dia menjelaskan, peristiwa keracunan massal itu terjadi di kampung RT 12 pada Kamis, 29 Juni 2023. Saat itu, pada pagi hari setelah Salat Idul Adha, warga setempat melakukan penyembelihan kambing kurban untuk dimasak sebagai jamuan kegiatan makan bersama pada malam harinya. Kegiatan tahunan setiap Idul Adha itu diikuti seluruh warga di sana.
Makanan yang dinikmati warga ialah sate, gulai, dan krengsengan. Keluhan keracunan muncul dari warga pada Jumat, 30 Juni 2023, pagi. “Warga sekitar menunjukkan ada keluhan mual, muntah, diare, badan panas, disertai pusing setelah menyantap makanan yang disajikan secara massal itu,” jelas Nanik.
Sebagian warga ada yang langsung berobat secara mandiri. Selain itu, juga ada warga dengan gejala serupa yang menghubungi ke Kepala Puskesmas Tanah Kali Kedinding sekitar pukul 16.00 WIB. Petugas Puskesmas segera melakukan pemantauan dan melaporkan indikasi adanya keracunan makanan yang disantap warga itu.