ICMI Kutuk Aksi Pembakaran Alquran di Swedia Barat

Aksi unjuk rasa protes soal pembakaran Alquran di Swedia.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fajar Sodiq

Jakarta - Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) mengutuk dan memprotes keras aksi pembakaran Alquran yang dilakukan oleh seorang pemuda asal Irak bernama Salwan Momika (37), di Swedia, tepat pada Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriyah/2023. Sebab, aksi Salwan sangat kelewat batas melukai umat Islam.

Wakil Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (Waketum ICMI), Andi Anzhar Cakra Wijaya mengatakan aksi membakar kitab suci Alquran yang dilakukan Salwan Momika, sama saja tidak menghargai keyakinan umat Islam.

"Kami mengutuk keras aksi pembakaran Alquran di Swedia tersebut. Boleh berekspresi dan berpendapat, tapi (harus) tetap menghargai keyakinan masing-masing umat beragama," kata Andi melalui keterangannya pada Sabtu, 1 Juli 2023.

Harusnya, kata dia, negara barat dapat mencontoh Indonesia dalam hal keberagaman dan berekspresi atau berpendapat. Meski beragam agama dan suku, lanjut Andi, Indonesia tetap mengedepankan rasa saling menghormati dan menghargai.

“Bersatu dalam keragaman (unity in diversity),  Bhinneka Tunggal Ika (berbeda-beda, tapi tetap satu). Indonesia dapat menjadi contoh (dunia) karena menjadi negara yang damai dan rukun meski beragam agama dan suku," ujarnya.

Oleh karenanya, Andi mengatakan ICMI sangat tergugah dan menyayangkan sekaligus mengecam keras insiden pembakaran kitab suci Alquran itu. "Sudah pasti, ICMI dan umat Islam Indonesia sangat menyayangkan dan mengecam keras aksi yang merusak toleransi beragama itu," tegas dia.

Disamping itu, Andi meminta Pemerintah Indonesia bersikap tegas demi kerukunan umat beragama. Sehingga, kata Andi, aksi serupa yang dapat melukai hati umat Islam penjuru dunia kedepannya tidak terjadi lagi. 

"Sikap tegas pemerintah sangat diharapkan oleh umat muslim di Indonesia agar kerukunan umat beragama tetap terjaga," katanya.

Pelaku Robek Alquran

Dalam aksinya, Salwan merobek beberapa halaman salinan Alquran dan membakarnya dengan tujuan mengkritik Islam. Ia memperkenalkan diri sebagai ateis sekuler di media sosial.

Selain itu, Salwan Momika juga memuji politikus sayap kanan Denmark, Rasmus Paludan, yang sebelumnya melakukan aksi pembakaran kitab suci umat Islam tersebut. Menurut Salwan, Islam adalah ancaman terhadap nilai-nilai Swedia.

Ternyata, Salwan tidak hanya merobek Alquran di luar masjid pusat Stockholm, Swedia. Akan tetapi, ia menyeka sepatu dan membungkus daging babi menggunakan lembaran Alquran.