Poskes Mina, Puncak Kritis Kondisi Kesehatan Jemaah Haji
- Humas Kemkes
Jeddah – Jemaah haji setelah melaksanakan wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah, mulai bergerak ke Mina untuk prosesi lontar jamrah.
Pos Kesehatan (Poskes) Mina mulai beroperasi pada 9 Zulhijah pukul 18.00 WAS. Pasien pertama 10 Zulhijah 01.30 WAS dari kloter JKG 11. Pasien masuk ke Poskes Mina pasca bermalam di Muzdalifah dengan keluhan sakit di bagian perut.
“Poskes Mina ini mulai beroperasi pada 9 Zulhijah pukul 18.00 WAS. Kami siapkan lebih awal untuk mengantisipasi jemaah haji sakit pasca bermalam di Muzdalifah,” ungkap Kasie Kesehatan Daerah Kerja Madinah dr. Tafsin Alfarizi.
dr. Alfarizi menyampaikan update kondisi pada 11 Zulhijah atau 29 Juni pukul 16.00 WAS, sudah melayani 243 jemaah, 30 jemaah dirujuk ke RS Mina Alwadi, RS Mina Al Jaysir, dan KKHI Makkah.
Tiga penyakit terbanyak yang dilayani yaitu heatstroke sebanyak 51 kasus, Ispa sebanyak 24 kasus, dan fatigue/kelelahan sebanyak 23 kasus.
Lebih lanjut dr. Alfarizi menyampaikan penanganan heatstroke yang dilakukan yaitu melalui upaya normalisasi suhu tubuh dengan kompres handuk dingin. Selain itu jemaah haji dengan heatstroke perlu juga perawatan untuk rehidrasi tubuh dengan pemberian cairan infus.
“Untuk penanganan heatstroke yang merupakan kasus terbanyak yaitu dengan normalisasi suhu tubuh dengan kompres handuk dingin. Selain itu kita juga rehidrasi jemaah dengan pemberian cairan infus,” ucap dr. Alfarizi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo, A.K, M.M. menyampaikan bahwa untuk pelayanan kesehatan di Poskes Mina disiagakan lebih banyak tenaga kesehatan karena jemaah haji akan berada di Mina selama 3 hari untuk prosesi lempar jamrah.
“Untuk Poskes Mina, kami siapkan tenaga kesehatan lebih banyak karena masa operasionalnya lebih lama,” tutur Kapus Liliek.
Poskes Mina disiagakan tenaga kesehatan KKHI Madinah yaitu 4 dokter umum, 14 dokter spesialis, 1 dokter gigi, 37 perawat, 5 farmasi, 13 tenaga kesehatan lainnya, dan 41 tenaga pendukung kesehatan.
Selain itu pada 29 Juni 2023 akan ditambahkan BKO Poskes Arafah yakni 2 dokter umum, 4 dokter spesialis, 1 farmasi, dan 4 perawat. Kapus Liliek menyampaikan bahwa Poskes Mina adalah puncak kritis kondisi kesehatan jemaah haji.
Jemaah haji pastinya sudah mulai kelelahan setelah prosesi wukuf di Arafah dan bermalam di Muzdalifah. Prosesi lontar jamrah di Mina pastinya juga akan menambahkan kelelahan jemaah haji.
“Di Mina ini pastinya jemaah haji sudah mulai kelelahan pasca wukuf Arafah dan bermalam di muzdalifah. Mengingat aktifitas fisik prosesi di Mina, pastinya jemaah haji pada level kritis kelelahan,” katanya.
Lebih lanjut, Kapus Liliek mengingatkan jemaah untuk memperhatikan waktu untuk melempar jamrah. Jemaah haji diimbau tidak mencari waktu afdal lempar jamrah yaitu pada siang hari. Suhu di Mina pada siang hari bisa mencapai 46 derajat celsius. Oleh karenanya risiko heatstroke di Mina sangat tinggi.
“Suhu di Mina bisa mencapai 46 derajat celsius. Untuk terhindar dari risiko heatstroke, jemaah haji saya imbau jangan mengejar waktu afdal lontar jamrah yaitu siang hari,” ungkap Kapus Liliek.
Jemaah haji juga diimbau untuk tidak lupa menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi, kacamata hitam jika akan melakukan aktifitas di siang hari. Selain itu jemaah haji juga diimbau untuk sering minum air, jangan menunggu haus dan minum oralit sehari sekali.
“Jemaah haji jangan lupa gunakan APD jika beraktifitas di siang hari. Selain itu sering-seringlah minum jangan menunggu haus dan minum oralit sehari satu kali,” ujarnya.