2 Gereja Disegel Ormas, Gibran Turun Tangan: Izinnya Harus Dilengkapi, Tapi Nek Ibadah Santai Aja

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Solo - Sebanyak dua rumah ibadah yang terletak di Kelurahah Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo ditutup paksa sejumlah anggota organisasi masyarakat (ormas) keagamaan pada Minggu, 18 Juni 2023. Adanya tindakan intoleran tersebut menyebabkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun tangan untuk menyelesaikan persoalan intoleran tersebut.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengaku telah mendatangi lokasi tempat ibadah yang sempat ditutup paksa pada Minggu kemarin. Menurutnya peristiwa tersebut sempat ramai di media sosial dan menjadi perhatian sehingga masalah tersebut butuh segera diselesaikan.

“Tadi mohon maa saya terlambat sedikit karena mampir sebentar ke Banyuanyar, ada sedikit kejadian di situ yang kemarin sempat viral masalah penyegelan tempat ibadah. Tapi hari ini akan saya selesaikan,” kata Gibran saat memberikan sambutan di acara Peringatan Hari Kesatuan Gerak PKK di Bale Tawangarum, Balai Kota Solo pada Senin, 19 Juni 2023.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Gereja Santo Paulus di Kleco, Laweyan, Solo, Kamis, 16 Desember 2021, untuk memastikan kesiapan gereja itu memfasilitasi perayaan Natal sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

Photo :
  • VIVA/Fajar Sodiq

Dua rumah ibadah yang ditutup paksa anggota ormas keagamaan itu terletak di RW 7 dan RW 8 Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, Solo. Anggota ormas tersebut menutup dua rumah ibadah itu dengan memasang spanduk yang bertuliskan penolakan terhadap pengalihfungsian rumah tinggal menjadi rumah ibadah.

“Kita sekarang kan nomor empat kota paling toleran jadi harus kita pertahankan, harus kita tingkatkan. Jadi kalau ada masalah-masalah seperti itu, saya harus turun tangan langsung,” ujar putra sulung Presiden Jokowi.

Dia memastikan bahwa spanduk-spanduk penolakan rumah ibadah itu telah dicopot setelah dirinya mendatangi lokasi tersebut. Selain itu, ia meminta kepada pengurus gereja yang dipersoalkan oleh ormas terkait keberadaan rumah ibadah itu untuk segera melengkapi izin-izinnya agar tidak muncul masalah ke depannya.

“Saya sarankan dilengkapi dulu izin-izinnya karena seteleh saya cek belum lengkap, rapopo-rapopo (tidak ada apa-apa). Izinnya harus dilengkapi ya. Tapi nek ibadah santai aja,” ucapnya.

Bahkan setelah munculnya penolakan tersebut, Gibran langsung memanggil perwakilan pengurus gereja yang mengurus dua rumah ibadah tersebut. Hanya saja pertemuan antara perwakilan gereja dengan Wali Kota Solo dilakukan secara tertutup. Dari hasil pertemuan itu, ia memastikan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan.

“Wes-wes beres. Pengajuan izinnya berprogres. Yang sekolah minggu itu hanya 15 anak, tempatnya kan kecil banget. Di lahan kosong itu kan yang mau dibangun. Kegiatan sekolah minggunya sementara dipindah ke tempat yang sudah berizin. Yang ini (pendirian rumah ibadah) izinnya terus berproses,” katanya.