Temui PM Papua Nugini Hampir 1 Jam, Putu DPR Singgung Diplomasi dan Bilateral RI

Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana dan PM Papua Nugini James Marape.
Sumber :
  • istimewa

Jakarta - Delegasi DPR yang dipimpin Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP), Putu Supadma Rudana terbang ke Papua Nugini. Mereka diterima langsung Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape dan Penjabat Ketua Parlemen Papua Nugini, Koni Iguan.

Putu menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan hangat dan penuh kekeluargaan dari James Marape. Dia terkejut dengan penyambutan menerima tamu kehormatan yang sudah disiapkan otoritas Papua Nugini.

Selain deretan kursi putih yang diikat warna Bendera Merah Putih, ada juga tarian-tarian tradisional yang bagus dan indah.

Bagi dia, kunjungan kali ini sebagai lanjutan saat delegasi Papua Nugini datang ke Bali. Saat itu, delegasi Papua Nugini juga disambut di Museum Rudana Bali dengan seni tari, seni tabuh, seni lukis.

Putu menyampaikan pertemuan dengan James Perdana Menteri dan Parlemen Papua Nugini selama hampir 1 jam dengan membahas beberapa isu. Dia bilang delegasi parlemen RI juga sempat diundang langsung untuk mengikuti sidang paripurna Parlemen Papua Nugini yang mengesahkan tujuh Undang-undang.

“Belum pernah terjadi di Papua Nugini (sahkan tujuh UU), biasanya dua UU. Karena mereka merasa ingin menunjukkan ke Indonesia bahwa Papua Nugini betul-betul negara yang menjunjung tinggi demokrasi," kata Putu, dalam keterangannya, Selasa, 12 Juni 2023.

Ketua BKSAP DPR Putu Supadma Rudana dan PM Papua Nugini James Marape.

Photo :
  • istimewa

Pun, dia menambahkan saat momen pertemuan delegasi parlemen RI itu juga hadir Duta Besar Papua Nugini yang ditunjuk untuk Indonesia, Simon Namis. Menurut Putu, Simon terpesona melihat keakraban nan penuh hangat hubungan diplomasi antara delegasi parlemen RI dengan Papua Nugini.

“Pak Duta Besar mengatakan kepada saya, bahwa diplomasi saat ini sangat luar biasa dan penuh keakraban. Dan belum pernah terjadi dengan negara manapun, kecuali Indonesia," lanjut Anggota DPR Fraksi Demokrat itu.

"Karena saya selalu melihat, bahwa Papua Nugini adalah negara tetangga terpenting buat Indonesia,” jelas legislator asal Bali tersebut.

Lebih lanjut, Putu memanfaatkan momentum keakraban diplomasi dengan Parlemen Papua Nugini untuk mendorong kerja sama yang komprehensif antarkedua negara. Menurut dia, selama ini RI absen untuk melakukan reach out kepada negara penting seperti Papua Nugini.

“Kita sebagai kakak mereka, ingin reach out turut membantu pembangunan berbagai bidang khususnya peningkatan capacity building, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, di samping juga lainnya,” tutur Putu.

Kemudian, dia menekankan RI mesti bisa mendorong kerja sama bilateral dalam peningkatan capacity building dan bantu meningkatkan sumber daya manusia mereka. Apalagi, kata dia, RI memiliki perguruan tinggi bagus dan vokasi yang banyak.

Bagi Putu, RI mesti memperlihatkan kapasitas sebagai tetangga yang baik dalam G20 dan Keketuaan ASEAN plus Keketuan secara Parlemen ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA).

"Tentu wajib hadir lebih konkret memberikan bantuan kepada masyarakat Papua New Guinea sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton dalam berbagai peningkatan ekonomi dan pariwisatanya,” sebut Ketua Asosiasi Museum itu.

Dia bilang antara RI dan Papua Nugini saling mendukung multilateral parlemen. Lalu, parlemen kedua negara ini juga harus saling mengunjungi agar saling kenal.

Menurut dia, mesti juga mengedepankan soft diplomacy melalui budaya bahwa hubungan kekeluargaan.

“Tidak ada negara lebih hebat, lebih kecil. Tapi kekeluargaan, kebersamaan itu dan komitmen ini ada Indonesia,” katanya.