Demi Tutupi Uang Setoran ke Kompol Petrus, Bripka Andry Rela Pakai Uang Keluarga

Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob yang curhat nyetor ke komandan
Sumber :
  • FB. Andry

Jakarta – Anggota Brimob Batalyon Pelopor B Polda Riau Bripka Andry Darma Irawan mengatakan bahwa dirinya sempat menggunakan uang milik keluarganya guna menutupi uang setoran yang diperintah oleh Kompol Petrus Hottiner Simamora. Ia dimintakan mencari uang dana tambahan oleh atasannya.

Pada saat itu Andry mengaku bahwa dirinya terpaksa harus menutupi uang setoran yang diminta Kompol Petrus karena tak kunjung menemui target setiap diminta Kompol Petrus.

"Saya jelaskan ya, karena bentuk permintaan beliau 'ndry saya butuh uang 20, ndry saya butuh uang 30' karena butuhnya mendadak saya kan harus cari kesana dan kesini untuk setoran itu," kata Bripka Andry melalui akun Youtube Net TV, Senin 12 Juni 2023.

Bripka Andry Darma Irawan mengunggah foto tengah diperiksa propam

Photo :
  • FB. Andry

"Sehingga kita pakailah dana cadangan tabungan kita suami istri. 'Mah pake dulu uang kirim ke Danyon'," lanjutnya.

Diketahui, bahwa Kompol Petrus meminta Andry mencarikan dana tambahan untuk operasional dalam pembangunan Polindes di Batalyon B Pelopor Polda Riau. Padahal, Bripka Andry sudah sempat mengajukan proposal pembangunan polindes kepada pemerintah daerah (Pemda) setempat.

Bripka Andry juga membujuk istrinya untuk percaya pada Kompol Petrus dengan dalih Komandannya itu tak akan tega jika tak mengganti uang cadangan tabungan milik keluarganya itu.

Dia berkeyakinan bahwa uang yang digunakan untuk menutupi setoran ke Kompol Petrus akan diganti dari uang tambahan yang dicari ke sejumlah pengusaha di wilayah hukum Brimob Polda Riau itu.

"Ada bukti tf atas nama istri saya. 'Pah ini dipakai dikembalikan pah ?' 'Mah ini perintah komandan kita yakinlah komandan, gak mungkinlah akan setega itu kebawahannya. Kan papah diminta dicari untuk dana dari luar nah dari situ akan diganti'," kata dia.

Bripka Andry mengatakan bahwa dirinya terpaksa menggunakam uang tabungan keluarganya karena kerap merasa mendapat desakan dari Kompol Petrus. "Tapi kita keseringan mendahulukan karena permintaannya mendadak. 'Ndry segera ndry, urgent ndry'," ucapnya.

Kompol Petrus, menurut Bripka Andry, jarang mengganti uang yang dipinjam. "Jadi sebagian ada yang saya menggantinya dari saya jumpai rekanan. Saya laporkan 'komandan kemarin ada dari komandan yang dipakai saya izin pakai dan potong dulu ya ndan'," kata Andry.

"Dan bahkan ada di bulan 6 tahun 2022 sampai 2023 ada chatnya, 'ndry saya masih ada utang ya 17 juta 500 sama kamu' ada bukti chatnya. Dia pakai uang saya tuh dari bulan 6 sampai di tahun 2023 sekitar sekitar bulan 1 atau bulan 2 itu ada bukti chatnya. Beliau ingat," tegasnya.

Sebelumnya, Bripka Andry diminta Kompol Petrus untuk mencari dana tambahan tanpa menjelaskan untuk apa dana tersebut. "Ndry disini kita butuh dukungan dana, kamu bisa carikan saya dana di luar, siap komandan saya coba," kata Andry.

Namun Andry tak mengetahui dana tambahan yang dimaksud oleh Kompol Petrus. Ia hanya mendapat perintah untuk mencari dana tambahan di luar pemerintah daerah. "Untuk bantuan dana aja dia bilangnya. Untuk operasional atau apa terus saya laksanakan," kata dia.

Bripka Andry Darma Irawan, anggota Brimob yang curhat nyetor ke komandan

Photo :
  • FB. Andry

Bripka Andry pun langsung mencari cara mendapatkan dana di luar untuk tambahan yang tak dijelaskan komandannya itu. Kemudian Andry mendapatkan sejumlah dana yang salah satunya didapat dari usaha kelapa sawit di kawasan sekitar Bripka Andry bertugas.

"Jadi dana itu saya dapatkan dari rekan-rekan yang mempunyai usaha, contoh usaha CPO seperti kencing minyak kelapa sawit. Saya datangi terus saya perkenalkan diri," bebernya.

"(Berapa lama) Ada yang varian ya ada yang 500 ribu sampai 5 jutaan. Paling besar 5 jutaan. Kurang lebih, seperti yang ada di postingan saya itu jelas. Dari bulan Oktober 2021 hingga Febuari 2023," tuturnya.

Saat ini sudah ada delapan orang anggota Brimob yang telah ditempatkan khusus (patsus) oleh Polda Riau buntut perkara Bripka Andry yang setor uang Rp 650 juta ke Kompol Petrus.