Misteri Hubungan Sri Mulyani dengan Anggota TNI, Keluarga Minta Pomdam XII Tanjungpura Transparan

Ning Diana kakak Sri Mulyani menunjukkan foto adiknya dan Y
Ning Diana kakak Sri Mulyani menunjukkan foto adiknya dan Y
Sumber :
  • Destriadi Yunas Jumasani (Pontianak)

Pontianak – Keluarga Sri Mulyani yang diduga kuat sebagai korban pembunuhan setelah adanya penemuan kerangka manusia di Bukit Tempayan, Desa Sebunga, Kecamatan Sajingan Besar, Kabupaten Sambas, Kalbar meminta Pomdam XII Tanjungpura dapat mengungkap kasus tersebut secara terang benderang.

Meski identitas pasti kerangka manusia tersebut belum terkuak karena masih menunggu hasil tes DNA, namun keluarga meyakini kerangka tersebut adalah Sri Mulyani (23) yang dikabarkan menghilang dari rumah sejak Desember 2022.

Kakak Sri Mulyani, Ning Diana (34) mengatakan kecurigaan keluarga begitu kuat karena dari barang-barang yang ditemukan bersama kerangka identik dengan milik Sri Mulyani

"Gelang serta behel gigi kami yakin itu milik Sri Mulyani," jelas Nining sapaan akrabnya.

Keluarga juga menduga pelaku pembunuhan merupakan mantan tunangan Sri Mulyani yang berinisial Y dan seorang Tamtama di satuan TNI AD Kodam XII Tanjungpura yang bertugas di Kabupaten Sambas.

Nining mengatakan adiknya telah bekenalan dengan Y sejak tahun 2021,  hingga pada tahun 2022 Sri dan Y bertunangan. Selama menjalin hubungan, Sri diketahui sudah beberapa kali ke Sambas menemui Y yang sedang libur tugas.

Ning

Photo :
  • 1487090

"Tidak lama setelah bertunangan, Sri dan Y kemudian putus karena Y diduga berselingkuh dengan seorang wanita yang mengirimkan foto dan mengaku telah hamil karena Y," tuturnya.

Nining menjelaskan pada akhir Desember 2022, Sri pergi ke Sambas untuk menemui Y tanpa berpamitan kepada keluarga. Hal tersebut diketahui keluarga setelah bertanya kepada beberapa teman Sri usai menghilang tanpa kabar.

Nining mencoba menghubungi Sri melalui WhatsApp pada tanggal 24 Desember 2022, dan baru dibalas pada 27 Desember 2022.

"Dia bilang mau ke Malaysia,  saya bujuk suruh pulang, dia tidak mau lagi,"ungkapnya.

Nining kemudian mencoba menghubungi Y untuk mencari tahu keberadaan adiknya. Beberapa hari kemudian Y menelepon dirinya, saat itu Y mengatakan bahwa memang dirinya pernah bertemu dengan Sri di Sambas, dan mengaku sedang hamil satu bulan yang merupakan anak dari Y.

"Y mengatakan bahwa dirinya dengan Sri telah lama berpisah, saat itu Y mengaku sempat ditampar Sri, lalu Sri kembali ke penginapan," katanya.

Bahkan Y mengatakan bahwa Sri ke Sambas datang untuk menemui pria lain bukan dirinya. Kemudian besok pagi, Y mengaku mencari Sri ke penginapan, dan ternyata Sri tidak ada di penginapan tersebut.

"Tadi malam, Sri ada nemuin aku, dia bilang dia hamil, nyuruh aku tanggung jawab, Sri juga mengancam mau melaporkan aku ke PM, menurut Y ini, dia sudah lama putus, habis itu Sri nampar, dan Sri balik ke Penginapan," tutur Nining menirukan penjelasan Y.

Namun beberapa hari kemudian,  pihak keluaga mengetahui dari teman Sri, bahwa Sri ke Sambas bukan menemui pria lain, tetapi memang ingin bertemu dengan Y untuk mengajukan nikah.

Nining terus berusaha menghubungi Sri hingga pada tanggal 21 Januari 2023, dari WhatApp yang mengaku sebagai Sri tersebut mengirimkan foto tangan sedang memegang paspor dan menyampaikan sudah di Malaysia.

"Dari sini kecurigaan saya semakin kuat, karena saya yakin ini bukan tangan adik saya," katanya sembari menunjukkan pesan tersebut.

Setelah itu Sri tidak pernah memberi kabar sama sekali hingga pada tanggal 31 Mei 2023 hari di mana kerangka yang diduga Sri ditemukan di Sambas, Y mengirimkan nomor telepon Malaysia yang disebutkannya sebagai nomor Sri.

"Malam itu saya berkomunikasi dengan nomor tersebut yang mengaku sebagai Sri lewat chat WA,  namun saat hendak ditelepon dan video call, nomor tersebut selalu menolak, saya udah mau curiga, ini bukan chatan adik saya, tetapi saya takut dia buang bukti, jadi saya seolah - olah percaya," ungkapnya.

Nining berharap, aparat penegak hukum khususnya Pomdam XII dapat mengungkap kasus ini hingga tuntas dan menghukum berat Y yang diduga kuat sudah membunuh adiknya.

Usai pelimpahan berkas perkara dari Polres Sambas, diakui Nining sudah dua kali dipanggil ke Pomdam XII untuk dimintai keterangan atas kasus penemuan kerangka yang diduga adiknya.

Pihak Pomdam baru meminta keterangan terkait hubungan sang adik dengan Y anggota TNI yang diamankan tersebut.

"Saya cuman ditanya - tanya terkait Sri dan Y, udah berapa lama tunangan, bulan berapa, kenalnya kapan, dan seberapa sering Sri ke Sambas," ucapnya.

Nining mengatakan pihak keluarga berharap besar kepada Pomdam XII Tanjungpura dapat memeriksa kasus ini secara transparan dan sesuai fakta yang sebenarnya, serta memberikan hukuman yang seberat-beratnya kepada Y.

"Karena ini sangat sadis, sudah tidak manusiawi," tutup Nining.