Pemerintah Sediakan Fasilitas hingga Asisten untuk Jemaah Haji Lansia

Kemenhub
Sumber :
  • VIVA/ Natania Longdong

VIVA Nasional – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI mengatakan bahwa pemerintah menyediakan beragam privilege bagi calon jemaah haji lansia. Hal tersebut mengacu pada angka jemaah haji lansia sebanyak 30 persen dari jumlah jamaah haji yang diberangkatkan pada tahun 2023. 

Dalam keterangan Direktur Angkatan Udara, Eka Putu Cahyadi menuturkan bahwa lansia yang akan berangkat haji pada tahun ini sekitar 67 ribu. Jemaah haji lansia nantinya akan mendapat beragam fasilitas yang disediakan oleh pemerintah, mulai dari fasilitas di asrama haji hingga sampai di Arab Saudi

"Jemaah haji lansia akan mendapatkan penanganan khusus, sejak di asrama haji, bandara. Sudah disediakan pendamping. Pemeriksaan kesehatan juga tersedia," katanya dalam Press Briefing di Jakarta, Jumat, 26 Mei 2023. 

Jemaah haji asal Kota Tangerang diberangkatkan ke Asrama Haji Pondok Gede

Photo :
  • VIVA/Sherly

"Jadi kita prioritas pada lansia ini. Nantinya akan dibantu dengan teman-teman pelayanan di bandara," tambahnya. 

Selain itu, Eka juga menegaskan bahwa calon jemaah haji lansia akan mendapat privilege, termasuk proses yang mudah. Salah satunya akan langsung naik ke pesawat tanpa harus melakukan pengecekan imigrasi di bandara. 

"Mereka mendapat privilege dan prosesnya mudah, tidak perlu menunggu lama. Hampir semua embarkasi, dari asrama langsung ke pesawat. Kecuali Kertajati, karena proses imigrasi belum disiapkan di asrama (asrama haji masih belum siap 100 persen). Tapi hampir rata-rata asrama lainnya, CIQ Clereance di asrama." 

Dia menambahkan bahwa pemerintah telah menyediakan fast track bagi calon jemaah haji, agar tidak menimbulkan antrian atau kekacauan di bandara. Menurutnya, fasilitas ini disediakan sebagai dukungan pemerintah untuk calon jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah. 

"Ada fast track, imigrasi di lakukan di Jakarta, bukan di jeddah. Fast tracknya mungkin tidak terasa di sini (Jakarta), tapi akan terasa nanti di ketibaan (Arab Saudi)."